10 Nov 2023 | Dilihat: 248 Kali

Al Quran Kuno di Anjungan Nagan Raya Jadi Pusat Perhatian Pengunjung di PKA ke-8

noeh21
Pengunjung melihat al quran kuno yang ada di ajungan Nagan Raya. Foto Hendria
      
IJN - Banda Aceh | Al Qur'an Kuno di Anjungan Nagan Raya menjadi pusat perhatian para pengunjung pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 sejak kegiatan itu dibuka 4 November 2023 lalu.

Kegiatan PKA ke 8 yang dipusatkan di Taman Sulthanah Safiatuddin Kota Banda Aceh itu, Anjungan Kabupaten Nagan Raya tampak tak pernah sepi dari pengunjung yang datang setiap harinya.

Berbagai jenis benda-benda sejarah ikut dipamerkan dalam anjungan tersebut, tak terkecuali Al-Qur'an kuno yang telah berusia ratusan tahun.

Mushaf Al Qur'an yang biasanya dicetak dari Kertas Luxs secara modern, lain halnya dengan Anjungan Nagan Raya dalam perhelatan PKA 8 menampilkan Mushaf Al Qur'an Kuno. 
 
Pengunjung melihat Alquran kuno di anjungan Nagan Raya. Foto Hendria Irawan 
 
Mushaf yang ditulis tangan ini menjadi sorotan banyak masyarakat yang berkunjung pada Anjungan daerah penghasil batu giok tersebut.

"Salah satu Al Qur'an Kuno dalam ukuran besar ini dibuat dari daun lontar hitam atau dalam bahasa aceh nya dikenal daun 'ieboeh' pilihan yang dikeringkan kemudian di tulis menggunakan alat tulis dari kayu dan bulu hewan dan dikerjakan dalam jangka waktu selama 1 (satu) Tahun ," kata Musiddiq Adnan, S.HI, M.Si selaku Penangggung Jawab tampilan Mushaf Al Qur'an Kuno di Anjungan, Jum'at 10 November 2023.

Ia menyebutkan, jumlah Al Quran Kuno di Museum Al Quran Khazanah Nusantara Nagan Raya saat ini berjumlah 61 Mushaf. Yang dibawa ke Anjungan PKA 8 sebanyak 2 buah.

"Kedua mushaf yang dibawa ke anjungan ini, sudah berusia lebih dari 200  dan 250 tahun lamanya," kata Musiddiq yang juga Kepala Bidang Bina Peribadatan dan Pendidikan Dayah pada Dinas Syariat Islam kabupaten setempat.

Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan yang ditempelkan pada kedua mushaf Al-Quran kuno yang dipajang itu, salah satu mushaf tercatat dibuat menggunakan bahan daun lontar hitam, yang ditulis dengan alat tulis dari kayu dan bulu hewan.

"Al-quran dengan luas bentangan saat dibuka sekitar 50 cm x 1 meter ini, ditulis oleh penulis ternama yang berasal dari Kota Surabaya, dengan lama penulisannya sekitar 1 tahun dan hingga saat ini telah berusia 250 tahun,"jelasnya.
 
Pengunjung padati anjungan Nagan Raya, Saat melihat alquran kuno yang ada di anjungan. Foto Hendria Irawan
 
Sementara, mushaf yang satunya lagi lanjut Musiddiq, ditulis oleh seorang penulis yang berasal dari negera Cina, dengan kertas yang digunakan dari kertas parsi polos, alat tulisnya menggunakan bambu dan lidi pohon aren, hingga saat ini al-quran itu telah berusia 200 tahun.

Sebagaimana diketahui, Mushaf Al-Quran Kuno yang dimiliki Kabupaten Nagan Raya telah mendapatkan Piagam Penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia, dengan kategori Koleksi Al-Quran Kuno Terbanyak, yang diserahkan pada tahun 2015 silam. (adv)
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas