13 Okt 2024 | Dilihat: 283 Kali

Pesona Wisata Pidie: Menara Air Sigli Saksi Sejarah Kemerdekaan

noeh21
Menara air yang merupakan peninggalan zaman belanda. | (Foto Dok IJN)
      
IJN – Pidie | Indonesia baru saja merayakan Milad ke-79 tahun 2024 tepatnya 17 Agustus kemarin. Sekian banyak saksi sejarah yang ada di nusantara, ya salah satunya berada di Kota Sigli, Kabupaten Pidie. Namanya menara air yang merupakan peninggalan zaman belanda. 

Menara air tersebut berada di belakang pusat perbelanjaan Pidie Swalayan, Kota Sigli. Tingginya sekira 50 meter. Nah, di menara air ini pula bendera sang merah putih pertama dikibarkan setelah Indonesia Merdeka. Sebagaimana diperoleh dari literasi menyebutkan di menara air tersebut penaikan sang merah putih pertama kali berkibar di Kabupaten Pidie tepatnya pada 26 Agustus 1945. 

Namun sayang, kini keberadaan menara air itu seolah tak terawat. Menurut sejarah tower ini digunakan oleh pemerintahan Belanda pada masa itu sebagai tempat penampungan air. Sekarang ini tower air ini sudah menjadi milik Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM). 

Menara air adalah struktur tinggi yang menampung sistem air minum bertekanan. Kebanyakan menara air menyimpan air yang dapat diminum (dapat diminum) dan beroperasi bersama dengan tempat penampungan air minum.

"Seharusnya tempat ini (Menara Air-red) dilestarikan pemerintah setempat. Kan sayang yang merupakan salah satu saksi sejarah di tanah umumnya dan khususnya di Aceh, toh dibiarkan begitu saja," sindir Zaki, warga setempat yang saat itu melihat menara air di sana, Sabtu 12 Oktober 2024. 


Tulisan Menara Air di kota Sigli.

Ia juga menyampaikan peninggalan ini jangan sampai hilang sejarahnya, agar anak cucu penerus nanti dapat melihat dan menyaksikan bahwa masih ada tempat bersejarah. Ini salah satu yang dapat dibanggakan kepada generasi penerus selanjutnya.

Selain diabadikan sebagai nama jalan, yakni Jalan Menara Air, Gampong Blok Bengkel, Kecamatan Kota Sigli, ini punya cerita tersendiri. Pasalnya, saat terjadi tsunami melanda Provinsi Aceh pada 26 Desember 2004 lalu, tower atau menara ini tak terkena imbasnya. 

Selain Zaki yang mengkhawatirkan keberadaan menara air ini akan punah ditelan zaman karena tidak ada perawatan, hal yang sama juga dituangkan Kurnia. Pria berusia 30 tahun ini mengatakan bahwa menara air itu bisa dijadikan lokasi edukasi para pelajar. 

Untuk itu dia mengimbau Pemkab Pidie melakukan renovasi supaya saksi sejarah kemerdekaan Indonesia bisa dikenang anak-anak di zaman mendatang. "Mungkin, kalau warga Pidie atau pun Sigli pasti tahu menara ini. Tapi kalau di luar Pidie, kan jarang juga yang tahu. Makanya saja sekali lagi mengimbau Pemkab Pidie lebih jeli merawat saksi sejarah di kota ini," tandasnya. 

Ya, Belanda membangun menara air di Kota Sigli, Pidie, untuk pemerataan tekanan air dalam jaringan perpipaan distribusi. Menara air ini disebut menara water leading dan terletak di Gampong Blok Bengkel, Kecamatan Kota Sigli. 

Menara water leading ini memiliki tinggi sekitar 50 meter dan sempat berkibar bendera merah putih saat Indonesia merdeka pada tahun 1945. Namun, saat ini menara water leading tersebut tidak terawat dan kondisinya sangat miris. Tumbuhan liar tampak tumbuh subur di kompleks menara water leading. 

Menara air tempat bersejarah ini memang sudah sangat lama terabaikan. Sudah sepatutnya menara air ini dijadikan situs sejarah, karena tempat ini sarat dengan nilai sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa. Warga pun berharap nantinya di seputaran menara air pada malam hari bisa dimanfaatkan untuk tempat jajanan kuliner para warga Kota Sigli dan sekitarnya. (***) 
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas