IJN - Banda Aceh | Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aceh, Ayu Marzuki, berkunjung ke Sekolah Fleksibel Aceh di Ulee Kareng Banda Aceh, Selasa 23 Januari 2024. Dalam kesempatan tersebut ia menyapa dan mengajak ngobrol sejumlah anak berkebutuhan khusus yang belajar di sekolah tersebut.
Ayu mengapresiasi keberadaan sekolah fleksibel yang membuka kelas inklusi bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk belajar bersama dengan peserta didik pada umumnya.
Menurutnya, sekolah tersebut memberi ruang yang sama bagi anak disabilitas untuk mengembangkan bakat dan menambah ilmu.
Lebih lanjut, Ayu meminta kepada pihak sekolah untuk menjalin kerja sama dengan berbagai instansi publik di lingkungan sekitar, seperti Puskesmas. Sehingga selain belajar materi yang ada di sekolah, anak-anak juga dapat mengetahui berbagai hal lainnya.
Sementara itu, pendiri Sekolah Fleksibel Aceh, Hesty Wulandary, mengatakan, sekolah inklusi yang dibuka sejak 2018 tersebut , membuka kelas belajar untuk anak ragam kondisi dan umur. Mereka belajar secara bersama.
"Kenapa sekolah ini harus ada? karena tidak semua anak bisa masuk dunia pendidikan formal, sehingga ini menjadi pendidikan non formal untuk memfasilitasi anak-anak untuk tetap bisa belajar," kata Hesty.
Hesty mengatakan, pembelajaran di sekolah tersebut menerapkan metode pengembangan bakat dan minat. Setiap anak akan diajari dan belajar sesuai dengan kemampuan dan kelebihan yang dimilikinya.
Dalam kesempatan itu, Hesty mengapresiasi kunjungan Bunda Paud Aceh Ayu Marzuki ke sekolah yang dipimpinnya itu. Menurut Hesty, istri orang nomor satu di Aceh itu peduli terhadap pendidikan inklusi dan berbagai isu penting lainnya terhadap anak Aceh.
"Mudah mudahan kepedulian terhadap pendidikan inklusi dapat terus digaungkan buk Ayu," kata Hesty.
Penulis : Hendria Irawan
Editor : Afrizal