31 Mei 2020 | Dilihat: 6183 Kali

FPI Aceh Minta Plt Gubernur Tidak Menzalimi Umat Islam

noeh21
      
IJN - Banda Aceh | Ketua Front Pembela Islam (FPI) Aceh Tgk Muslem At Thahiry menanggapi serius instruksi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh mengenai perpanjangan masa tanggap darurat Covid-19 di Tanah Rencong.

Pimpinan Dayah Darul Mujahidin Lhoksemawe itu mengaku menolak kebijakan yang tidak bijak, dan juga mendesak Plt Gubernur Aceh untuk mencabut Intruksi tersebut karena dianggap mendzalimi dunia pendidikan dan juga mendzalimi Islam.

"Kami tidak bisa menerima ada larangan majlis taklim dan tabligh akbar di Bumi Serambi Makkah. Kami tak bisa terima ada larangan perayaan hari besar Islam di Aceh,  dan kami juga tak bisa terima ada larangan zikir di Aceh seperti yang tersebut dalam poin yang ke empat," tegas Tgk Muslem.

Kepada Media INDOJAYANEWS.COM, Sabtu malam 31 Mei 2020, Ketua FPI Aceh ini juga menyatakan tidak setuju anak anak Aceh diajak belajar secara online. Menurutnya, Aceh bukanlah zona merah Covid-19. 

"Melarang orang untuk berzikir berjamaah dan perayaan hari besar Islam serta majlis taklim bukanlah salah satu bentuk waspada tapi adalah bentuk panik dari Pemerintah Aceh," ujarnya.

Tgk Muslem mengajak Plt Gubernur Aceh untuk membuka mata hati dan mengunakan akal sehat agar intruksi tidak mendzalimi Islam. "Agar tidak tergolong dalam bahagian orang orang munafiq, karena dalam surat at-Taubah disebutkan bahwa orang orang munafiq adalah orang orang yang menyeru kepada mungkar dan melarang dari yang makruf," jelasnya.

Tgk Muslem menerangkan, melarang orang berkumpul untuk belajar agama dan merayakan hari besar Islam termasuk bahagian dari melarang dari yang makruf. "Maka orang orang yang melarang dari yang makruf adalah orang munafiq," tegasnya.

Lebih lanjut, Tgk Muslem mengajak Plt Gubernur Aceh agar tak ikut-ikutan melanjutkan program musuh Islam untuk memadamkan cahaya Allah dan menjauhkan ummat Islam dari syariat.

"Seharusnya seorang pememimpin yang memimpin Serambi Makkah adalah mengajak rakyatnya untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan memenuhi masjid dan meramaikan majlis taklim, dan mensyiarkan Islam dengan shalat dan zikir berjamaah dan merayakan hari besar Islam," paparnya.

Ketua FPI Aceh ini menilai, seharusnya Pemerintah Aceh kembali kepada konsep Islam untuk terhindar dari wabah, bukan konsep orang anti agama atau konsep komunis. "Konsep Islam adalah agar terhindar dari berbagai macam bala adalah taqwa," ucapnya.

Maka, sambung Tgk Muslem, Plt Gubernur Aceh diminta serius menerapkan syariat Islam secara kaffah (sempurna) di Aceh, dengan melarang riba (rentenir), zina, korupsi serta seluruh maksiat lainya, bukan melarang orang berjamah dan berbuat yang makruf.

"Ketahuilah wahai Bapak Plt Gubernur Aceh, yang dilarang oleh Rasulullah memasuki qaryah yang sedang wabah dan juga keluar dari qaryah yang sedang wabah. Maka silakan tanya kepada ulama apa makna dari qaryah.  Dan apa maksud dari hadis ini," harapnya.

Tgk Muslem meminta agar tidak menjadikn virus carona sebagai alasan untuk menghalang orang dari berbuat baik. Sebab, lanjutnya, hingga saat ini Aceh bukan daerah yang patut dianggap daerah yang darurat carona.

"Maka jangan coba-coba mengangap Aceh daerah darurat carona, takut carona akan memangsa orang-orang yang memanfaatkan carona untuk menghalang orang-orang berbuat baik," tandasnya.

Bukan itu saja, Tgk Muslem juga mengajak seluruh rakyat Aceh untuk buka mata dan bangkit melawan kedzaliman. "Jangan sampai shalat Idil Adha dilarang kerena itu bahagian dari PHBI, dan jangan sampai anak anak Aceh sibuk dengan HP karena sudah dibiasakan belajar lewat HP. Jangan sampai orang miskin tak memperoleh pendidikan," sambungnya.

Abi Mujahid ini pun mengajak wakil rakyat yang ada di DPR Aceh agar buka mulut menyuarakan kepentingan rakyat Aceh.

"Jangan sampai masker menyebabkan mulut anda tak bisa bicara yang benar. Silakan bermasker tapi jangan tutup mulut, karena anda semua adalah wakil rakyat maka wajib memihak ke rakyat.! Anda dipilih oleh rakyat bukan dipilih oleh pejabat, maka buka mata melihat efek dari intruksi yang tidak bijak itu," demikian tutup Tgk Muslem. (Red)
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas