01 Mar 2020 | Dilihat: 2835 Kali

Plt Gubernur Aceh Disebut Lebay dan Baper hingga Dibandingkan dengan Wali Kota

noeh21
Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Net
      
IJN - Banda Aceh | Carut marut persoalan perpolitikan dan pemerintahan di Aceh kembali direspon pemerintah dengan untaian puisi yang sebenarnya bukan lah kebutuhan dan harapan publik.

Politik yang dilakonkan seorang Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, yang seakan menunjukkan sikap anti kritik dan seakan-akan menunjukkan dirinya korban bullying selama ini, lalu melakukan counter opini melalui puisi seakan-akan dirinya tengah terzalimi.

Penilaian ini disampaikan oleh koordinator Kaukus Peduli Aceh (KPA), Muhammad Hasbar Kuba kepada media INDOJAYANEWS.COM, Sabtu 29 Februari 2020.

Menurut Hasbar, sebagai seorang pemimpin, Nova Iriansyah, seharusnya tidak manja dan sedikit-diki baper.

"Seyogyanya Plt Gubernur mawas diri, memberikan penjelasan-penjelasan yang rasional kepada rakyat, bukan malah menjawab persoalan dengan untaian puisi seakan dirinya terzalimi. Plt. Gubernur harus banyak belajar dari filosofi penjual soto, ada yang minta rasanya asin, rasanya manis, tambah garam, tambah cabe dan seterusnya. Namun seorang penjual sate tetap melayani dengan senyuman dan mengakomodir serta menyajikan rasa yang terbaik. Jadi, Plt Gubernur sebagai seorang pemimpin jangan terlalu lebay," kata Hasbar Kuba.

Menurut Hasbar, keluhan hingga kritikan masyarakat selama ini justeru bagian dari muara kekecewaan atas sikap dan kebijakan Nova Iriansyah sendiri.

Dia mencontohkan, kebijakan terkait rumah dhuafa yang dibatalkan (ditunda), kebijakan terkait pembelian mobil dinas, dan kebijakan lainnya yang melukai hati rakyat. Apalagi, hal itu terjadi dikala kondisi pilu menimpa ekonomi masyarakat Aceh.

"Jadi tak perlu balas dengan puisi lebay itu, yang rakyat tunggu itu perbaikan dan kebijakan yang benar-benar berpihak kepada rakyat. Disini kami lihat Plt Gubernur sedang gagal paham dan terlalu banyak dibuai halusinasi orang-orang sekeliling yang berefek tak bagus kepada citra Plt Gubernur di hadapan rakyat," kata Mahasiswa Hukum Tata Negata UIN Arraniry ini.

KPA juga menyarankan agar Plt Gubernur belajar banyak dari Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman yang selalu senyum ketika dikritisi sekalipun, bahkan tak pernah menutup diri dari publik, justru memperbanyak ruang publik hingga bisa menampung keluh kesah masyarakat.

"Di awal-awal kepemimpinannya pak Aminullah juga dikritisi tapi beliau jawab semua bukan dengan puisi tapi dengan langka aksi nyata. Alhasil, hari ini kota Banda Aceh semakin hari semakin membaik, bahkan mendapat prestasi yang luar biasa. Kita bisa lihat dari capaiannya sektor kemiskinan Banda Aceh paling rendah dan mengalami peningkatan ekonomi maksimal. Indeks Pendidikan Manusia(IPM) juga meningkat, bahkan Walikota menjadikan pendopo sebagai tempat berbagai kegiatan masyarakat," ungkapnya.

Langkah-langkah Wali Kota Banda Aceh itu, kata Hasbar, patut dicontoh oleh Plt Gubernur. Nova diminta harus banyak-banyak belajar kepada Wali Kota Banda Aceh, sehingga tak terkesan terlalu lebay dan baper ketika dikritisi.

"Jadi jika kritikan cuma bisa dibalas dengan puisi, jika masalah cuma dibalas dengan curhatan. Apakah itu indikator Aceh Hebat yang dimaksud. Justru, ini tentunya bagi masyarakat akan menghadirkan kekecewaan. Saran kami, Gubernur harus meruqiyah orang-orang sekitarnya agar tidak terlalu lama membuat halusinasi di Aceh," pungkasnya.