IJN - Subulussalam | Petugas Kepolisian Resor (Polres) Subulussalam, bersama staf Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) setempat diberangkatkan ke Medan, Sumatera Utara untuk menguji sampel air sungai Longkib ke laboratorium Sucofindo.
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab banyaknya ikan mati dan mabuk massal yang sempat menghebohkan warga Desa Longkib, Kecamatan Longkib, Selasa 16 Juni 2020.
"Kemarin tim kami sudah turun ke lapangan ambil sampel bersama dengan pihak DLHK. Tadi malam personel Polres dan staf DLHK langsung berangkat ke Medan untuk menguji sampel air ke laboratorium Sucofindo sebagai Lembaga standarisasi pemerintah," kata Kapolres Subulussalam, AKBP Qori Wicaksono, S.I.K kepada Indojayanews.com, Kamis, 18 Juni 2020.
Jika hasil uji laboratorium nanti menunjukkan positif mengandung limbah dan menjadi penyebab matinya ikan di sungai Longkib, maka pihaknya akan meningkatkan kasus tersebut ke tahap penyidikan.
"Tapi kalau hasil uji laboratorium nanti menunjukkan sampel tersebut tidak mengandung limbah maka kita selidiki lagi apa sebenarnya penyebab matinya ikan-ikan tersebut," tambah Kapolres Qori Wicaksono.
Secara pasti, Kapolres Qori Wicaksono mengaku belum bisa memastikan kapan hasil uji laboratorium itu keluar. Sehingga, anggota nya bersama tim DLHK setelah mengantarkan sampel ke laboratorium Sucofindo akan kembali pulang ke Subulussalam.
Sejauh ini, perwira berpangkat dua bunga sudut lima ini mengaku pihaknya sudah memintai keterangan dari beberapa pihak. Namun, permintaan keterangan itu masih sebatas interogasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan ribu ikan mendadak mabuk dan mati massal di aliran sungai Longkib, Selasa 16 Juni 2020. Warga setempat mengaku mengetahui banyaknya ikan mengambang sempoyongan itu sejak pukul 11.00 WIB.
"Secara pasti kami tidak mengetahui apa penyebab ikan ini mendadak mabuk dan mati. Sebab, belum pernah terjadi seperti ini," ungkap Ahmad warga setempat.
Penulis : AB
Editor : Mhd Fahmi