IJN - Banda Aceh | Aceh Vespa Festival 2023 yang berlangsung sejak 28-30 Juli 2023 berjalan lancar. Namun selama pelaksanaanya muncul informasi “miring” dan seyogianya perlu diluruskan oleh Dinas Kebudayaan an Pariwisata (Disbudpar) Aceh, selaku penyelenggara acara.
Kadisbudpar Aceh Almuniza Kamal melalui Kabid Pemasaran, T Hendra Faisal menjelaskan Aceh Vespa Festival ini digelar lantaran dampak promosi pariwisata yang dilakukan pada tahun sebelumnya ikut berdampak baik terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Aceh. Oleh karena, itu usulan komunitas vespa untuk menyelenggarankanya kembali pada tahun ini coba diakomodir pemerintah.
“Alhamdulillah, antusiasme partisipan Aceh Vespa Festival 2023 sangat positif. Hal itu ditunjukkan dengan jumlah peserta yang terlibat mencapai 1.200 scooterist atau jauh lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, berkat kolaborasi yang ciamik, peserta yang hadir kali ini dari sejumlah daerah, seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Palembang, Sumatera Utara, Pekanbaru dan berbagai komunitas vespa se-Aceh,” kata Hendra, Rabu, 2 Agustus 2023.
Menurutnya, tren pariwisata saat ini bukan lagi secara individu, melainkan sudah berbasis berkelompok, komunitas hingga keluarga. Oleh sebab itu, festival ini digelar untuk mendukung industri pengembangan pariwisata berbasis komunitas, serta menggerakkan perekonomian dan memberdayakan masyarakat.
“Setiap event pariwisata berbasis komunitas itu pasti memiliki dampak multiplier effect ekonomi kepada masyarakat. Di Aceh Vespa Festival ini kita tidak hanya melibatkan komunitas vespa sebagai media promosi kebudayaan dan pariwisata Aceh, melainkan juga ada pergerakan perekonomian masyarakat di dalamnya,” ungkap Hendra.
“Contohnya, di event ini kita turut melibatkan 33 stan UMKM kuliner dan pelaku ekonomi kreatif. Ada sekitar seribuan lebih SDM yang ikut merasakan dampaknya dari kegiatan ini, di antaarnya ada ratusan pelaku seni, serta SDM dari pihak ketiga penyedia jasa pendukung acara (sound, lighting, alat musik, tenda, stan, baliho, multimedia, dekorasi panggung) di venue utama Taman Sulthanah Safiatuddin. Tak hanya itu, juga ada pelibatan UMKM masyarakat setempat dan warga Desa Ladong, Aceh Besar untuk penyediaan khanduri kuah beulangong di lokasi cagar budaya Benteng Indrapatra,” papar Hendra.
Oleh demikian, Aceh Vespa Festival ini bukan hanya sekadar kegiatan konvoi semata seperti isu yang berkembang melainkan juga terdapat unsur pelestarian budaya (eksplorasi cagar budaya), promosi pariwisata dan pemberdayaan ekonomi masyarakat Aceh.
“Intinya, melalui event Aceh Vespa Festival ini, Kami (Disbudpar Aceh) ingin menginformasikan masyarakat luar bahwa Aceh memiliki destinasi wisata dan ragam budaya yang menawan serta aman dan nyaman, dan sangat layak dikunjungi oleh komunitas vespa (otomotif) dan wisatawan lainnya. Yang paling penting, sudah menjadi kewajiban kami pada setiap event yang dibuat pasti menghadirkan UMKM dan ekonomi kreatif, serta turut melibatkan pemberdayaan perekonomiaan masyarakat Aceh,” pungkasnya.
Kepala Balai Pelestariaan Kebudayaan Wilayah (BPK) I Aceh, Kemendikbudristek RI, Piet Rusdi, mengaku sangat mendukung kegiatan Aceh Vespa Festival 2023 yang dikemas dengan eksplorasi cagar budaya. Menurutnya, hal itu sejalan dengan tagline yang diusung Disbudpar Aceh yaitu “Lestarikan Budaya, Majukan Pariwisata”.
“Eksplorasi cagar budaya Benteng Indrapatra merupakan aksi kolaborasi (Disbudpar Aceh-BPK Wilayah Aceh) terkait pemanfaatan pelestarian cagar budaya dan wisata berbasis edukasi kepada generasi muda dan masyarakat luas. Pada event ini sasarannya yaitu komunitas scooterist. Semoga dengan penjelasan edukator dari Kami, mereka bisa mengenal sejarah Aceh dan berperan aktif dalam pelestarian cagar budaya,” ujar Piet.
Hal senada juga disampaikan Haris, partisipan Aceh Vespa Festival 2023. Menurutnya, acara tahun ini lebih meriah dibandingkan tahun sebelumnya. Selain melibatkan scooterist dari berbagai wilayah di Indonesia, kata dia, rangkaian event kali ini cukup menarik karena turut dikemas dengan unsur pelestarian budaya dan pelibatan UMKM.
“Aceh Vespa Festival tahun ini sangat seru dan lebih meriah. Kita lihat saja pesertanya cukup ramai dan digelar selama tiga hari, ada pertunjukan seninya, UMKM dan eksplorasi cagar budaya di Benteng Indrapatra,” sebut Haris.
Scooterist (pengendara vespa) asal Aceh Besar itu berharap kegiatan serupa menjadi agenda rutin tahunan. Pasalnya, dampak dari kegiatan ini turut menyedot perhatian masyarakat luar untuk berwisata ke Aceh.
“Selama di sini, kawan-kawan Vespa dari luar Aceh mengaku sangat antusias. Malahan mereka bilang kalau tahun depan ada lagi bakal membawa rombongan lebih banyak, dengan alasan banyak kenangan yang didapat selama di Aceh, baik dari sektor budaya dan pariwisatanya maupun kulinernya,” ungkapnya.
Penulis : Hendri
Editor : Redaksi