13 Feb 2019 | Dilihat: 447 Kali

Tahun Ini Program Hafidz Dicanangkan Pemkab Simeulue

noeh21
Gambar Ilustrasi
      
IJN - Sinabang I Pemerintah Kabupaten Simeulue pada tahun ini mencanangkan program melahirkan generasi Penghafal Al Qur'an sebagai komitmen penguatan Syariat Islam di Simeulue.

Hal tersebut diungkap oleh Erli Hasyim, saat melakuan coffee morning dengan sejumlah wartawan, Rabu 13 Februari 2019.

“Kita bercita-cita mencetak 138 hafiz. Targetnya akan dimulai pada tahun 2019 ini  kepemimpinan Aminullah-Zainal bisa tercapai,” kata Bupati Simeulue,  Erli Hasyim.

Dalam pertemuan itu, Bupati Simeulue menjelaskan bahwa nantinya setiap desa akan direkrut satu orang sebagai hafidz yang akan dibiayai melalui dana desa yang sudah diplotkan 1 juta per bulan untuk membiayai hafidz tersebut.

"Nantinya hafids-hafids yang kita rekrut dari desa-desa akan kita pondokkan di pesantren-pesantren yang ada di Kabupaten Simeulue. Disana mereka akan di didik menjadi hafids-hafids yang unggul dan handal", ujar Erly.

Hal ini dirasa perlu, menurut pandangan Bupati Simeulue ini merupakan kegiatan untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang Islami berwawasan Kerakyatan menuju Kesejahteraan dan masyarakat Simeulue yang bermartabat merupakan bagian visi dan misi Pemerintah Kabupaten Simeulue.

Mendorong terlaksananya pembangunan mental spiritual masyarakat melalui kegiatan keagamaan, pelaksanaan Syari’at Islam serta mendorong agar serana keagamaan sekaligus berfungsi sebagai tempat pembinaan umat.

Dalam mewujudkan hal tersebut, Pemkab  Simeulue mencanangkan program 1 Desa 1 Hafids. Program ini di peruntukkan untuk generasi muda Simeulue.

Selain menunaikan janji politik, program ini merupakan upaya serius pemerintah menegakkan Syariat Islam di bumi Serambi Mekkah, khusunya Pulau Simeulue.

Untuk menyukseskan program ini, Pemkab Simeulue akan berkerjasama dengan pemerintah desa. Setiap desa mengirimkan hafids yang telah dipilih.

"Program ini akan kita anggarkan melalui alokasi dana Desa. Diharapkan setiap desa mengalokasikan dana sebesar satu juta rupiah setiap bulannya untuk keperluan peserta didik dan pondok pesantren", tutup Erly Hasyim.