10 Sep 2019 | Dilihat: 435 Kali

Tanggapi Insiden di Desa DAH, Anggota Dewan Asal PAN Ini Harap Diselesaikan Secara Damai

noeh21
      
IJN | Subulussalam - Insiden antara warga Desa DAH, Kecamatan Rundeng dengan Bahrum cs minggu lalu mendapat perhatian dari anggota DPRK Subulussalam, Bahagia Maha.

Politikus PAN yang baru dilantik sebagai anggota DPRK daerah pemilihan Rundeng ini berharap kedua belah pihak agar menahan diri dan menyarankan menempuh jalur damai tanpa harus dibawa ke ranah hukum "Karena kalau persoalan ini terus di usut menurut saya semuanya benar dan semunya pula salah. Karena hukum tidak melihat siapa yang memulai setiap adanya persoalan. Untuk itu saya berharap untuk menempuh jalur damai " kata Bahagia Maha melalui rilis nya yang diterima IJN, Selasa 10 September 2019.

Putra asli Desa DAH ini pun berharap kepada pemerintah untuk turun tangan dalam menyelesaikan insiden tersebut mengingat titik yang dipersoalkan oleh Bahrum cs yang mengaku memiliki lahan di pembangunan jembatan itu merupakan proyek pemerintah " Bila perlu pemerintah memanggil ketiga pihak yang terlibat dalam insiden ini untuk duduk bersama dan menyelesaikannya " tambah Bahagia.

Jika kasus ini berlanjut ke ranah hukum, tentu ada pihak yang akan menjadi tersangka baik dari masyarakat maupun dari pihak Bahrum. Jalan satu-satunya, ujar Bahagia adalah dengan cara berdamai bagaimana sistemnya tentu dimusyawarahkan terlebih dahulu " kalau masalah ini berlanjut sudah pasti satu jadi abu dan satu lagi jadi arang " katanya.

Bahagia mengaku ia sendiri sudah menjalin komunikasi dengan Kapolsek Rundeng yang menangani laporan Bahrum cs atas pengrusakan mobil miliknya oleh warga setempat pada saat kejadian agar persoalan itu bisa di mediasi ke arah damai sesuai dengan adat istiadat Desa setempat.

Sebelumnya, kericuhan terjadi di Desa DAH antara warga setempat dengan Bahrum cs pada tanggal 1 September 2019. Warga sempat merusak mobil milik Bahrum karena diduga melakukan pengancaman terhadap warga. Awalnya, Bahrum datang ke lokasi pembangunan jembatan DAH dan mengehentikan alat berat rekanan karena Bahrum mengaku titik pembangunan jembatan tersebut merupakan lahan miliknya.

Selain itu, menurut pengakuan warga bahwa Bahrum cs juga diduga melontarkan kata ancaman kepada warga dan supir alat berat yang sedang beroperasi. Tingkah laku Bahrum tersebut memicu amarah warga dan langsung merusak mobil milik Bahrum yang tengah parkir. Atas kejadian itu, pihak rekanan melaporkan Bahrum cs ke Polres Aceh Singkil dengan delik pengancaman. Sementara, Bahrum juga membuat laporan ke Polsek Rundeng atas pengrusakan mobil miliknya oleh warga

Penulis : AB
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas