22 Jun 2019 | Dilihat: 1164 Kali

Video Wanita Berbikini di Pulau Mincau Undang Kontroversi

noeh21
Capture dari sebuah video syuting wanita berbikini, dilansir dari YouTube.
      
IJN - Simeulue I Mencuatnya sebuah video syuting produk bikini dari Hawaii yang dilakukan proses pengambilan video di salah satu pulau yang berada di Kecamatan Teupah Barat, Simeulue menjadi pembicaraan berbagai kalangan masyarakat Simeulue.

Tak tahu pasti siapa nama pemeran seorang wanita yang berperan sebagai model syuting video berbikini tersebut, dari sekilas tampak wanita berambut pirang tersebut dugaan awal merupakan Warga Negara Asing (WNA). 

Dalam adegan video syuting bikini tersebut, model wanita berjalan dari sebuah tepi pantai dengan mengambil papan selancar lalu melakukan aksi berselancar pada ombak di Pulau Mincau.

Video yang di unggah ke You Tube tersebut mengundang kontroversi yang dinilai mencoreng nilai nilai Syariat Islam yang diterapkan di Simeulue notabene salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Aceh sebagai daerah yang dijuluki dengan sebutan Bumi Serambi Mekkah.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Simeulue, Abdul Karim, S.Pd menjelaskan bahwa video yang di unggah oleh chanel You Tube Wisata Aceh dengan judul Pulau Mincau Simeule Bikini Shoot tersebut di unggah pada 9 April 2017 silam.

Dirinya juga sudah melakukan pengecekan ke beberapa resort secara umum kami pribadi baru melihat video ini, dan setelah kami coba melakukan pengecekan ke beberapa teman resort atau surf. Namun dirinya belum mendapat info pasti siapa yang membuat video tersebut.

Belum bisa memastikan melalui siapa mereka datang serta dengan siapa guide pergi ke Mincau, ini juga belum dapat info yang pasti,"kata Abdul Karim melalui pesan singkatnya. Sabtu, 22 Juni 2019.

"Kami atas nama pemerintah Kabupaten Simeulue sangat mengecam pembuatan video ini,"tegas Kadis Pariwisata.

Dirinya juga menghimbau kepada seluruh pemilik resort dan surf serta guide wisata agar tidak memberi ruang untuk melakukan hal yang benuansa negatif kepada tamu yang datang dan menginap di tempat atau resort juga surf yang menjadi usahanya. 

Di samping itu agar senantiasa mengingatkan tamunya untuk menghormati syariat Islam di Aceh termasuk Simeulue juga budaya dan adat isitiadat yang berlaku di tengah-tengah masyarakat Simeulue. (AA/*).
 
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas