17 Jan 2019 | Dilihat: 715 Kali

YARA Pertanyakan Alasan Pergantian Ketua KIP Subulussalam

noeh21
Ketua YARA perwakilan Subulussalam, Edi Sahputra Bako
      

IJN - Subulussalam | Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Kota Subulussalam mempertanyakan penyebab perubahan struktur di tubuh Komisi Independen Pemilihan (KIP) setempat.

Edi Sahputra Bako kepada IJN melalui rilisnya, Kamis 17 Januari 2019, pihak KIP terkesan menutupi informasi terkait pergantian Ketua KIP yang sebelumnya dijabat Sahatta digantikan oleh Komisioner lainnya, Asmiadi pada rapat pleno Kamis 10 Januari 2019 lalu.

Baca juga : Baru Tujuh Bulan Menjabat, Ketua KIP Subulussalam Diganti

"Berikan hak publik untuk mengetahui apa penyebab terjadinya pergantian pucuk pimpinan KIP. Jangan hanya diam dan menyebut itu masalah internal Komisioner. Selain mensukseskan perhelatan Pemilu, KIP juga berkewajiban memberikan informasi kepada masyarakat, " kata Edi.

Terjadinya pergeseran posisi ketua pasti ada penyebab meski mantan Ketua KIP telah menyatakan bahwa adanya  pergantian Ketua KIP karena ia mengaku  mengundurkan diri. Tapi, asumsi masyarakat di luar bukan karena mengundurkan diri tetapi ada sesuatu yang terjadi antara komisioner. 

Baca Juga : Lengser dari Ketua KIP, Sahatta : Saya Ikhlas

"Apalagi menjelang Pileg dan Pilpres, KIP jangan terkesan menutup informasi sehingga menimbulkan kecurigaan masyarakat. Bagaimana mensukseskan Pileg dan Pilpres jika ditubuh KIP sendiri kurang harmonis yang bisa berakibatk merugikan pihak tertentu nantinya, " ujarnya.

Selain YARA, pertanyaan serupa juga datang dari warga. Sywanto Bancin warga Penanggalan juga kecewa atas sikap KIP yang terkesan menutup kran informasi terkait pergantian Ketua KIP. Menurut Sywanto, tidak mungkin ada asap tanpa ada api.

Baca Juga : Komisioner KIP Subulussalam Tutup Informasi Pergantian Ketua

"Jelaskan kepada publik mengenai penyebab pergantian ketua KIP. Jangan hanya diam. Anda itu duduk menjadi komisioner dibayar dengan uang rakyat, " kata Sywanto.

Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa komisioner KIP ogah memberikan keterangan terkait pergantian posisi ketua KIP. Hanya satu komisioner yang memberikan keterangan pendek melalui pesan singkat yang mengatakan "mengenai apa penyebabnya biar lah menjadi internal kami, yang terpenting dan yang paling utama kami tetap solit untuk mnyukseskan pileg/pilpres 17 April mendatang," isi pesan Komisioner KIP, Yahya, Sabtu 12 Januari 2019.

Namun, tidak dengan Ketua KIP, Asmiadi pengganti Sahatta. Asmiadi sama sekali enggan mengangkat telepon yang sudah beberapa kali dihubungi IJN begitu juga pesan singkat yang dikirim juga tak dibalas. (AB)

Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas