04 Jul 2019 | Dilihat: 629 Kali

Yusep Sudrajat, Kaji Alih Fungsi Lahan & Limbah Kohe di Pangalengan Kabupaten Bandung

noeh21
Kol. Inf. Yusep Sudrajat hadir di Pangalengan Kab. Bandung, Jabar (3/7/2019) temui tokoh setempat di PTPN 8 dan KPBS - kajian untuk solusi alih fungsi lahan & persoalan limbah ternak.
      
IndoJayaNews – Kol. Inf. Yusep Sudrajat, Komandan sektor 21 (Dansektor 21) Satgas Citarum Harum di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung sebagai daerah pengembangan wilayah revitalisasi DAS (Daerah Aliran Sungai) Citarum setelah garapannya di sebagian wilayah Kab. Bandung, Kota Cimahi, dan Kab. Sumedang, Jawa Barat, pada Selasa, 3 Juli 2019 melakukan kajian intensif perihal persoalan lingkungan di Kecamatan Pangalengan yang khas. Menurutnya, kajian ini meliputi persoalan alih fungsi lahan di PTPN 8, dan soal limbah ternak dari masyarakat komunitas KPBS (Koperasi Peternakan Bandung Selatan).

“Dua bulan lagi Subsektor 18 aktif di Pangalengan, sejumlah study kami sedang dilakukan. Seharian ini saya kembali kunjungi tokoh-tokoh kunci di wilayah ini. Tujuannya, memetakan permasalahan di Pangalengan yang khas dibanding daerah lainnya,” Yusep Sudrajat. Ia menjelaskan hal ini setelah berdiskusi intensif bersama Dedi Kusramdani, Manajer Kebun Kertamanah PTPN 8 Pangalengan yang didampingi rekan kerjanya M. Holik N, Asisten Kepala Kertamanah PTPN 8 Pangalengan. Menariknya, diskusi ini dilakukan didekat rumah ‘Pengabdi Setan’ yang viral di TV nasional terletak di Kampung Kertamanah, Desa Margamukti, Pangalengan.

“Kami sambut gembira kedatangan Pak Yusep Sudrajat, sudah tahu kinerja beliau dalam menangani pabrik-pabrik bandel pembuang limbah ke sungai Citarum, sejak terbit Perpres No. 15 Tahun 2018. Nah, di Pangalengan ini ada permasalahan krusial sejak reformasi 1998, tepatnya perambahan alih fungsi lahan milik PTPN 8. Totalnya, 536 Ha, kini dikelola sedikitnya oleh 75 orang. Persoalan lingkungannya cukup pelik, salah satunya berkaitan dengan nasib sungai Cisangkuy yang bermuara ke Citarum,” jelas Dedi Kusramdani yang selama ini sudah membina kerjasama dengan Dansubsektor 18,  Serka Ajang.

Soal Limbah Ternak  

Upaya Yusep Sudrajat memahami Pangalengan sebagai area kepariwisataan, perkebunan, pertanian, serta peternakan, selanjutnya ia menemui pihak KPBS. Menurutnya, ini dilakukan untuk memahami permasalahan limbah hewan dan di seputarnya. Info awal, KPBS ini kini punya sedikitnya 2.700 peterak sapi perah, jumlah sapinya sekitar 9.000 –an, sekitar 70%-nya berlokasi di Kecamatan Pangalengan.  

“Persoalan limbah kohe ‘kotoran hewan’ sedikitnya 7.000 ekor sapi dengan kohenya 25 Kg per hari per ekor, belum ditangani maksimal, kuat dugaan masih mencemari lingkungan. Bertahap, kita cari solusinya secara bersama-sama. Tunggulah, tindakan kami nanti ya?” papar Yusep Sudrajat sesudah melakukan pertemuan dengan pihak KPBS yang diwakili H. Adang selaku Sekertaris KPBS.

“Kehadiran Pak Yusep Sudrajat semoga bisa memunculkan solusi baru persoalan penanganan limbah ternak, pun masalah pengadaan hijauan (pakan ternak) yang selalu jadi masalah utamanya pada musim kering ini,“ jelas H. Adang sambil menambahkan – “Banyak hal kami diskusikan, termasuk usulan pengembangan mesin separasi kotoran sapi yang bisa dilalahirkan dari para ahli di dalam negeri, termasuk soal pengadaan pakan atau hijauan yang kerap jadi masalah bagi kami.” (Harri Safiari )