25 Feb 2020 | Dilihat: 3436 Kali

Kabar Gembira, Bambu Aceh Mulai Dibeli dan Diekspor ke Luar Negeri

noeh21
Pengusaha Aceh mulai ekspor bambu ke luar negeri. IJN
      
IJN - Banda Aceh | Jika selama ini Cina dikenal sebagai negeri bambu yang mengekspor bahan baku bambu ke berbagai negara di dunia, kini bambu Aceh pun mulai dilirik. Menurut Pengusaha Aceh, Muhammad Iqbal Jamil, bambu Aceh tak kalah bagusnya dibandingkan Cina punya barang.

Karena itu, kedepan Aceh mulai mengekspor bambu ke luar negeri, dimulai ke Negara Turki. "Untuk tahap awal, kita kirim dulu contoh barangnya satu kontainer bambu ke Turki," kata Muhammad Iqbal Jamil, Senin 24 Februari 2020 di Banda Aceh.

Iqbal mengungkapkan, bambu tersebut untuk tahap awal nanti bakal dikirim melalui pelabuhan Belawan, Sumatera Utara. Kedepan, kata Iqbal, ia akan mengirim bambu-bambu Aceh ke luar negeri melalui pelabuhan Aceh.

Muhammad Iqbal mengaku bekerja sama dengan wanita pengusaha bungan dan dekorasi dari Malaysia, Safrina Ilyas. Wanita tersebut merupakan warga Aceh asal Sawang, Aceh Utara, yang sudah puluhan tahun tinggal dan bekerja di Malaysia.

Jika ekspo tahap awal ini hanya ke Negara Turki, kedepan Iqbal menyebut bakal mengekspor bukan hanya ke Turki, tapi juga berbagai negara Eropa. "Bukan hanya bambu, kedepan juga kita bakal ekspor komoditi lain seperti kelapa, pinang, cengkeh, kopi dan lain-lain," katanya.

Proses ekspor kedepan diharapkan bisa melalui pelabuhan Krueng Geukuh, Aceh Utara. Sementara menyangkut izin, Muhammad Iqbal menyebut sama sekali tak ada hambatan. Rencana ekspor tersebut mendapat perhatian khusus dari pihak bea cukai maupun pihak karantina.

"Kami berharap, ekspor bambu ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Aceh. Karena ini bisa membuka lapangan kerja baru di Aceh. Insyaallah, kedepan juga bakal banyak lagi komoditi lain yang kita ekspor," ujarnya.

Sementara wanita pengusaha bunga dan dekorasi dari Malaysia, Safrina Ilyas mengatakan, bambu Aceh menjadi salah satu komoditas yang mudah didapatkan, dan kualitasnya pun tidak kalah dibandingkan bambu asal Tiongkok.

"Kedepan kita bakal ekspor bukan hanya ke Turki, tapi juga ke Timur Tengah dan Eropa. Nanti kita bakal komunikasi terus dengan negara-negara yang membutuhkan bahan baku bambu. Sementara ini masih Turki dulu. Itu pun nanti akan kita kirim ke beberapa kota di Turki jika sudah mulai kita kirim dalam jumlah banyak," ugkapnya.

Alumni Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry itu menjelaskan, bambu di Aceh begitu banyak, sehingga diyakini bakal memudahkan perekonomian masyarakat Aceh kedepan. Bukan hanya bambu, begitu juga komoditas lainnya yang memiliki nilai ekspor.

"Elspor bambu pertama ini kita harapkan membuka jalan bagi kita dan lebih mudah kedepan. Karena bukan hanya bambu, nanti kita bakal ekspor yang lainnya juga seperti pinang, dan berbagai komoditi lainnya," katanya.

"Saya ingin, masyarakat Aceh tahu bahwa bambu kita sekarang sudah punya nilai ekspor. Jika selama ini bambu ditebang dan dibuang begitu saja, maka kedepan kita harap masyarakat menjaga dan merawat bambu, dan kita manfaatkan untuk meningkatkan ekonomi, kita akan ekspor bambu-bambu kita," demikian kata Safrina Ilyas.

Penulis: Hidayat. S