16 Feb 2021 | Dilihat: 1291 Kali

Putra AsaI Nagan Raya Produksi Teh Bajakah Hingga Luar Negeri

noeh21
      
IJN - Nagan Raya | Dimasa pandemi Covid-19, teh Bajakah Aceh Darussalam asal Nagan Raya di kenal hingga keluar Negeri seperti Brunei Darussalam dan dalam Negeri seperti Bandung dan Jakarta.

Hal ini dijelaskan Mukhlis pengusaha teh bajakah asal Desa Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan, Selasa 16 Februari 2021

Mukhlis menceritakan awal mula melakukan penjualan batangan pohon bajakah atas permintaan konsumennya di Jakarta.

"Saya mencari tahu manfaat bajakah itu sendiri dan bagaimana cara pengolahannya, sehingga keluar ide, dari pada mengirim barang mentah alangkah baiknya coba saya membuka usaha sendiri dan menjual barang setengah jadi kepada konsumen berupa teh bajakah itu dan alhamdulillah membuahkan hasil dan keuntungan yang tak terduga,"kata Mukhlis.

"Saya cari tahu ilmunya, setelah semua matang, termasuk izin semua keluar saya rintis selama 4 bulan dan saya edarkan teh bajakah ini. Terakhir ada yang pesan diluar negeri,"jelas Mukhlis mengaku telah mengedarkan ribuan teh celup bajakah tersebut ke konsumennya.

Dari hasil produksi diantaranya, teh celup akar bajakah dengan nama bajakah tampala, bajakah kalalawit, dan teh celup tongkat Ali.

Mukhlis menyebut manfaatnya mengandung phenol dan anti bacterial dengan ekstraknya mengandung tinggi catechin untuk mencegah penyakit jantung, obesitas dan membantu pembentukan kolagen. Senyawa catechin dalam gambar juga dipercaya bisa mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari.

Sementara itu, Kades Suak Puntong Yusnaidi mengapresiasi atas usaha warganya tersebut, pihaknya berjanji akan menggandeng UMKM tersebut bergabung dengan BUMG nantinya.

"Ini patut kita apresiasi dan dukung, dengan ada usaha seperti ini juga terbantu ekonomi para kaum dhuafa di desa bekerja di CV Bajakah Aceh Darussalam ini,"kata Yusnaidi.

Adapun bahan mentah akar kayu bajakah didapat dari hutan di Nagan Raya yang di cari oleh beberapa kaum Adam di desa setempat selanjutnya dibawa ke home industry CV Bajakah Aceh Darussalam di Suak Puntong. 

"Pekerja terdiri 15 orang dan sejumlah laki-laki yang bekerja untuk mengolah bahan, sedangkan yang lainya membawa bahan dari hutan,"tutup Mukhlis.


Penulis: Hendria Irawan
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas