IJN - Aceh Timur | Aktivis Aceh Timur, Yunan Nasution, SH akhirnya dengan resmi melaporkan akun media sosial (Facebook) "Abi julok Abi julok" yang diduga milik pribadi Ketua Form Pembela Islam (FPI) Kabupaten Aceh Timur, berserta puluhan akun Facebook lainnya ke Mapolda Aceh, Selasa, 1 Juni 2020.
Laporan tersebut terkait dugaan penghinaan dan penyebar ujaran kebencian terhadap suku.
Penyebutan keturunan PKI tersebut ditujukan kepada Yunan Nasution, yang ditulis dikolom komentar oleh akun "Abi julok abi julok" dalam postingan "Heri Darmawan Heri".
Sebelumnya, Pada 14 Juli lalu, akun Facebook Heri Darmawan Heri mengunggah kolase (Gabungan) foto Yunan Nasution dengan salah seorang anggota DPRK Aceh Timur, lengkap dengan captions sindiran terhadap Yunan, karena telah mengkritik anggota DPR tersebut.
Berbagai komentar kontroversi dari captions tersebut pun muncul. Bahkan keluar komentar hujatan, cacimaki dan rasis yang ditujukan terhadap Yunan Nasution. Salah satunya adalah komentar yang diduga milik Ketua FPI Aceh Timur tersebut.
Baca juga: Yunan Nasution Minta Polda Aceh Tangkap Panglima GAM Asahan
"Bijeh PKI sigam bataknyan (Keturunan PKI batak Itu)" tulis akun Abi Julok Abi julok dikolom komentar menggunakan bahasa Aceh.
Tidak terima dengan komentar yang sudah sangat keterlaluan, bahkan sampai menyebutnya sebagai keturunan Komunis, Yunan Nasution melaporkan akun facebook "Abi julok Abi julok" Kepolda Aceh, terkait pencemaran nama baik yang di nilai menyerang kehormatannya.
Laporan Yunan Nasution diterima oleh pihak Polda Aceh dengan bukti Surat Tanta Terima Laporan Polisi (STTLP) Nomor : STTLP/184/VII/YAN.2.5/2020 SPKT.
Aktivis Sosial: Pernyataan Yunan Nasution Bisa Picu Konflik Baru di Aceh Timur
Usai membuat laporan, Yunan Nasution, SH kepada Indojayanews.com mengatakan bahwa, dengan berat hati Ia harus mengambil sikap, karena berkomentar di media sosial sudah melewati batas wajar, hingga menyerang pribadi orang lain.
"Dengan berat hati saya terpaksa melaporkan beberapa akun media sosial, karena kurang bijak dalam berkomentar di media sosial sehingga menyerang pribadi saya, kata Yunan.
"Saya berharap ini bisa menjadi pelajaran buat kita semua agar lebih bijak lagi dalam menggunakan sosial media, kritikan saya dibalas makian dan rasisme. Bahkan, sampai menyerang kehormatan keluarga saya, jadi saya anggap hal ini perlu saya perjelas dimuka hukum bahwa apa yang dituduhkan kepada saya itu tidak benar adanya." tutup Aktivis Aceh Timur, Yunan Nasution, SH.
Penulis : Mhd Fahmi