IJN - Nagan Raya | Terkait adanya aksi sebagian perawat ruang isolasi yang menangani pasien covid-19 di Rumah Sakit Umum Sultan Iskandar Muda (RSUD-SIM) Nagan Raya beberapa waktu lalu.
Direktur RSUD - SIM Kabupaten Nagan Raya, Drg Doni Asirin saat dijumpai wartawan Media INDOJAYANEWS.COM mengatakan, mereka tidak mogok kerja, tetapi menanyakan posisi dan hak yang mereka terima.
"Kebetulan saat itu saya sedang di luar daerah, mereka terlalu memaksa di hari itu juga untuk mendapatkan jawaban dan keputusan yang pasti," kata Dr. Doni Asirin, Kamis, 6 Agustus 2020 di RSUD SIM.
Ia mengungkapkan, hari ini sudah melakukan negosiasi dengan perawat ruang isolasi. "Tetapi tetap meminta hak nya sesuai dengan PMK auner mereka, kita tidak bisa memaksimalkan diatas batas, mereka di gaji seperti biasa, yang selama ini di gaji 4 juta perbulan," ungkap Doni Asirin.
Dr. Doni menjelaskan, kalau ada sedikit dari mereka yang kurang nyaman, itu hanya kendala teknis, karena tujuan pihaknya tetap mensejahterakan mereka petugas yang mau menjadi perawat isolasi.
Saat media ini memintai keterangan terkait anggaran penaggulangan Covid-19, Dr. Doni mengungkapkan tidak ada kendala.
"Tidak ada kendala, hanya tinggal proses, karena anggaran tahun 2020 yang disahkan Pemerintah Aceh sekitar 5 Miliar, mulai dari jasa, sarana prasarana, logistik khusus untuk rumah sakit, dan itu bisa dipakai dalam jangka panjang," imbuhnya.
"Anggaran itu tetap dimemanfaatkan semaksimal mungkin, dan sebaik-baik mungkin dalam penanganan Covid-19 di Nagan Raya," demikian Tutup Doni.
Penulis: Hendria Irawan