IJN - Jakarta | Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyarankan agar pesantren meniru apa yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW, yakni berdagang disamping berdakwah. Berdagang diyakini Ahok bisa meningkatkan kemandirian ekonomi di pesantren.
Hal ini diungkapkan Ahok saat menghadiri acara Milad ke-9 Pesantren Motivasi Indonesia yang digelar secara virtual pada Minggu 28 Februari 2021.
Kendati begitu, saat menyampaikan penggambaran ini, Ahok meminta agar pesannya tidak disalahartikan karena menyinggung soal Nabi Muhammad.
"Ini mohon jangan jadi masalah ya. Saya berpikir Nabi Muhammad dulu bukan cuma dakwah ya, tapi juga dagang. Jadi ini jangan dipersoalkan nanti, ini nanti salah menafsirkan dan ribut lagi. Ini saya mohon-mohon maaf ini. Saya bikin
disclaimer dulu ini,"ucap Ahok, dikutip dari CNNIndonesia.
Baca Juga: Gubernur Sulsel Kena OTT, KPK Sita Koper Berisi Rp 2 Miliar
Penggambaran agar pesantren meniru Nabi Muhammad, kata Ahok, bertujuan mengingatkan para pesantren agar bisa mencapai kemandirian ekonomi. Pasalnya, seperti yang publik ketahui, pesantren umumnya tidak memiliki sumber penghasilan tetap.
Padahal, menurut pepatah China yang dipegang Ahok, setiap hal harus mempunyai 'sumurnya' sendiri, termasuk pesantren. Dengan begitu, pesantren tidak hanya bergantung pada sumber dana yang diberikan pihak lain dan tercapailah target kemandirian ekonomi tersebut.
"Itu yang saya lihat selama ini, (pesantren) hanya tergantung kepada orang, tapi pesantrennya sendiri tidak punya penghasilan yang tetap, yang mampu membiayai. Itu yang harus dipikirkan, bagaimana dia bisa mendapatkan suatu penghasilan sendiri, yang sumurnya bisa menghidupi masyarakat di sekitarnya,"ungkapnya.
Baca Juga: Nurdin Abdullah Ditahan KPK, Kemendagri: Wagub Jadi Plt Gubernur Sulsel
Untuk mempunyai sumur sendiri dan mencapai kemandirian ekonomi, Ahok menilai pesantren harus bisa memanfaatkan teknologi. Begitu juga dengan komunikasi dan jaringan yang besar.
Ia mengatakan masukan ini didapatnya dari hasil berkenalan dengan seorang kiai yang merupakan lulusan Universitas Harvard, Amerika Serikat.
Tanpa menyebutkan nama, ia mengaku kiai itu merupakan kenalannya dari almarhum Saefullah yang pernah menduduki jabatan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta pada era kepemimpinannya dulu. "Jadi para santri dilatih bisnis, bukan hanya dilatih kerja, dilatih berbahasa Inggris dengan baik juga, mengerti tentang saham,"ceritanya.
Baca Juga: Pantau Penanganan Listrik Saat Banjir, Menteri ESDM Apresiasi Etos Kerja PLN
Oleh karena itu, ia ingin ada berbagai langkah yang dilakukan oleh pengelola pesantren untuk meningkatkan kualitas santri dan program yang mampu mencapai kemandirian ekonomi mereka sendiri.
CNNIndonesia