24 Jul 2018 | Dilihat: 1473 Kali
Begini Jawaban Dirjen Terkait Kerusakan KJA Offshore Impor Buatan Norwegia
KJA Offshore program KKP buatan Norwegia di wilayah Aceh rusak dihantam arus. Foto: Dok. Harry
Banda Aceh | IJN - Kerusakan Keramba Jaring Apung (KJA) Offshore buatan Norwegia milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Sabang dan Pangandaran, telah menarik perhatian sejumlah ahli perikanan, yang menilai ada kesalahan pemilihan lokasi peletakan KJA impor asal Norwegia tersebut.
Informasi yang diterima media ini menyebutkan, kondisi KJA Karimunjawa mengalami kerusakan akibat kondisi cuaca dan ombak yang tidak mendukung lokasi penempatan KJA Offhsore milik KKP tersebut. "Confirm rusak. Yang di Pangandaran bahkan sudah tenggelam," ujar salah satu sumber media ini pada Selasa (24/07/2018).
Sementara Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto, saat diminta keterangannga menjelaskan, KJA Offshore di wilayah Karimunjaya sama sekali tidak mengalami kerusakan. Namun dirinya membenarkan kerusakan yang terjadi pada KJA Offshore di Pangandaran.
"KJA offshore di Karimunjawa tidak rusak sama sekali. Di Pangandaran kerusakan ada dan yang rusak sedang dalam perbaikan," kata Slamet.
Bukan hanya KJA Offshore yang terletak di Pangandaran, Slamet juga tidak membantah adanya kerusakan parah yag terjadi pada delapan unit KJA Offshore yang terletak di Sabang, Aceh. Namun menurut Slamet, kerusakan KJA Offshore di Sabang telah ditangani dan sedang dalam proses perbaikan.
"Aceh sudah diperbaiki tinggal satu yang belum selesai dan sebentar lagi akan ditarik ke tempatnya lg," ungkap Slamet.
Sementara, Pakar Perikanan Universitas Abulyatam asal Sabang, Samsul Bahri S.Pi M.Sc, menjelaskan, kerusakan KJA Offshore di Sabang, hingga saat ini belum diperbaiki. Dia bahkan secara tegas menyatakan lokasi KJA Offshore untuk wilayah Sabang sama sekali tidak cocok.
"Katanya diperbaiki, tapi sampai sekarang tidak siap siap. Lokasinya juga tidak cocok disitu, harus dipindahkan kalau nanti sudah selesai. Cocoknya di Teluk Pria Laot," kata Samsul Bahri saat dimintai tanggapannya oleh Indojayanews.com, Selasa (24/07/2018).