13 Jan 2021 | Dilihat: 362 Kali

Bertemu Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Ini yang Dibahas Bupati Rocky

noeh21
Bupati Rocky foto bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono dan Sekretaris Jenderal Drs. Antam Novambar, SH.,M.Hum di kantor KKP RI, Jakarta Pusat, Selasa 12 Januari 202. Foto Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdakab Aceh Timur.
      
IJN - Jakarta | Bupati Aceh Timur H. Hasballah bin H.M Thaib, SH atau yang akrab disapa Rocky bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono di kantor KKP, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Januari 2021.

Pertemuan ini membahas kerjasama Pembangunan Shirmp Estate di Kabupaten Aceh Timur. Selain Menteri hadir dalam pertemuan Sekretaris Jenderal Drs. Antam Novambar, SH., M.Hum, Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan, Tinggal Hermawan, S.Pi., M.Si, Kepala Balai Ujung Batee Tahang, dan Staf khusus Menteri, Wahyu Maryadi dan Sianire Ariani.

Dalam pertemuan itu Menteri Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa Kabupaten  Aceh Timur termasuk kawasan potensial sebab kondisi air dan lahannya begitu cocok untuk pengembangan tambak udang. Namun dia menegaskan, pembangunan shrimp estate harus melalui perencanaan bisnis dan kajian yang matang agar nilai ekonomi yang dihasilkan tinggi dan lingkungan sekitar tetap lestari.

"Shrimp estate harus ditata bagus, produksinya sampai proses kemasannya. Jangan sampai mencemari lingkungan. Kondisi air harus diperhatikan, termasuk pemberian pakan dan kotorannya jangan malah meracuni udang itu sendiri. Kalau model ini berhasil, tinggal ditiru oleh daerah lain," tegas Trenggono.

Menteri Trenggono mengusulkan shrimp estate dibangun di lahan seluas 5000 sampai 10.000 haktare.Teknologi yang diterapkan bisa berupa tambak intensif maupun super-intensif agar hasil panennya maksimal yakni lebih dari 40 ton per-haktare atau per-siklus.

"Kalau ada lahan fresh kita bangun shrimp estate. Itu yang nantinya jadi model industri," tambah Trenggono.

Menteri Trenggono meminta pembangunan shrimp estate di Aceh Timur segera direalisasikan. Sebab ini akan menjadi trigger pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekitar Aceh, agar menambahkan pendapatan pemda dan negara.Pembangunan shrimp estate di Aceh Timur ini akan jadi bagian dari pembangunan 200 ribu haktare tambak budidaya yang di targetkannya.

"Kalau bisa tahun 2022 kita sudah panen perdana. Target saya Indonesia jadi produsen udang terbesar di dunia," ujarnya. 

Sementara itu, Bupati Aceh Timur H. Hasballah bin H.M Thaib, SH menyepakati usulan Menteri Trenggono untuk berkolaborasi membangun shrimp estate di daerahnya. Usulan ini sejalan dengan program pembangunan 10 haktare klaster tambak udang vaname yang digagas pemerintah Kabupaten Aceh Timur saat ini.  

"Kami akan bekerja secara cepat, membentuk tim percepatan dalam pelaksanaan kegiatan. Kegiatan ini sangat bagus dalam peningkatan ekonomi masyarkat, akan banyak tenaga terserap dan perputaran ekonomi akan lancar, secara otomatis ekonomi daerah akan meningkat," ujar Bupati yang akrab disapa Rocky.

Menurut Bupati Rocky, keberadaan shrimp estate sekaligus menjadi model usaha yang dapat ditiru masyarakat yang selama ini mengelola tambak secara konvensional. Luasan tambak di Aceh Timur mencapai 18.697 haktare dengan hasil produksi 13.508 ton/tahun. 

“Dengan adanya shrimp estate ini kita  optimis kabupaten Aceh Timur bisa menjadi sentra prduksi perikanan budidaya,” tandas Rocky.

Selain itu, Bupati Rocky mengaku manfaat dari program ini sangat banyak dan berpengaruh  pada meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya Aceh Timur secara  merata mulai dari hulu hingga hilir.

“Segmen – segmen usaha akan terbentuk seperti suplai alat perikanan, bibit dan kebutuhan lainnya. Begitu juga sektor lain  akan ikut maju karena begitu besarnya penyerapan tenaga kerja dalam shrimp estate ini,” pungkas Bupati seraya berharap program ini dapat terealisasi secepatnya. (Ril)
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas