IJN - Jakarta | Sekitar 1000 massa dari berbagai kalangan yang menamakan diri dari Forum Umat Islam (FUI) mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat dalam rangka memberikan dukungan kepada penyeleggara pemilu supaya menjalankan pesta demokrasi secara jujur dan adil (jurdil). Jumat 1 Maret 2019 (kemarin).
Di depan Kantor KPU RI di Jalan Imam bonjol Menteng Jakarta Pusat tersebut, FUI mengadakan deklarasi Apel Siaga Umat dari Forum Umat Islam (FUI). Apel Siaga Umat dihadiri juga oleh tokoh tokoh nasional dan para alim ulama seperti diantaranya KH. Muhamnad Al Khaththath (Sekjen Forum Umat Islam FUI), KH. Abdul Rasyid AS (Pimpinan Perguruan As Syafliyah), Shalahuddin Dalari Umar dari Korps Muballigh Jakarta (KMU), Prof. Dr Amien Rais (Mantan Ketua MPR RI), Ustadz. Sambo, Hj. Dr Nurdiati Alma (Ketum Ustadzah Peduli Negeri) dan H. Ahmad Buchory Muslim SH (Direktur An Nahl Institute).
Selain itu, Dr. Abas Toha (Alumni 212), DR. Deden (Mantan Komisioner KPU), Ustadz Novel Bamoekmin (Alumni 212), Ustadz Namrudin (Ketua GMJ), dan ustadz Abdul Kodir Hakka (Ketua DPW FPI Jakarta) turut hadir.
Dalam kesempatan itu, para peserta yang hadir turut membawa spanduk dan poster bertuliskan
"Forum Umat Islam Tolak Kecurangan Pemilu". Massa menilai sumber kehancuran suatu bangsa dan negara adalah dengan adanya ketidak adilan dan kecurangan, karena itu mereka yang berbuat curang tidak berlaku adil adalah mereka yang punya andil untuk menghancurkan NKRI.
Kegaiatan Apel Siaga Umat diawali dengan pembacaan doa oleh KH. Abdul Rasyid bin Abdullah Syafi'i dilanjutkan penyampaian sambutan dari Ustadz Dalari Umar. Dalam penyampaiannya, ia berharap semua pihak menjaga pergelaran Pilpres yang Jurdil.
"Kita ucapkan terima kasih terhadap aksi ini, aksi ini merupakan aksi kelanjutan untuk senantiasa mensuport KPU agar jangan ada lagi kecurangan, perilaku kotor dan ketidakadilan. Aksi ini hanya mengingatkan KPU untuk tidak ada kecurangan. KPU sebagai hakim garis atau wasit untuk tidak berpihak kepada salah satu Paslon Capres/Cawapres dan Partai manapun," harapnya.
Sementara KH Muh Al Khatath (Sekjend FUI) mengatakan, dirinya bangga karena banyak massa yang berkumpul demi menjaga NKRI jelang Pilpres 2019 yang akan berlangsung 17 April mendatang. Kehadiran massa tersebut diharapkan mampu membuka hati setiap orang agar peka terhadap kondisi untuk menjadikan Pilpres yang jujur dan adil sebagaimana diharapkan semua orang.
"Hari ini Jumat 1 Maret 2019 mengingatkan kita kepada serangan umum 1 Maret di Jogja, dimana pejuang pejuang Republik melawan Belanda, mudah-mudahan hari ini semangat kita dalam semangat jihad konstitusi untuk menjaga NKRI agar tidak diambil oleh asing dan aseng. Saudara saudara, 17 April 2019 adalah hari penentuan umat Islam Indonesia, hari penentuan ada atau tidak umat Islam di Indonesia itu adalah pada tanggal 17 April nanti, jangan sampai salah memilih pemimpin umat Islam," kata KH Muh Al Khatath.
Oleh karena itu lanjutnya, dia meminta jangan sampai salah memilih pemimpin. "Kita yakin bahwa 17 April adalah hari kemenangan umat Islam Indonesia. Ingin menang apa kalah? agar kemenangan tidak bisa serobot oleh orang dan kita meminta kepada KPU, Bawaslu, aparat keamanan dan seluruh peserta pemilu agar semuanya membersihkan hatinya wujudkan pemilu yang bersih, pemilu yang jurdil, pemilu tanpa kecurangan. Saya mengajak saudara-saudara untuk bersumpah dalam rangka berjuang menjaga kemenangan umat Islam 17 April," ajaknya.
Dalam kesempatan yang sama, ia bersama massa bersumpah mengawal dan memenangkan calon presiden yang didukung oleh ulama. Isi sumpah tersebut antara lain; "Kami umat Islam Indonesia siap mengikuti agenda Pemilu hari Rabu 17 April 2019 dengan kesadaran penuh bahwa memilih pemimpin dan wakil rakyat adalah kewajiban agama sesuai Fatwa MUI 2009 tentang memilih pemimpin dalam Pemilu".
"Kami siap mensukseskan terwujudnya Pemilu yang Bersih, Jujur, Adi, dan Tanpa Kecurangan karena bagi kami mewujudkan pemilu yang Bersih, jujur, Adil, dan tanpa kecurangan adalah wajib menurut agama seperti wajibnya umat Islam memilih pemimpin dan wakil rakyat yang beriman, bertaqwa, jujur, amanah, aktif dan aspiratif (tabligh), punya kemampuan (fathonah), dan memperjuangkan kepentingan umat Islam sesuai Fatwa MUI 2000".
Massa bersama sama mengaku bertekad untuk bergerak dari pintu ke pintu di tergah-tengan umat guna membangun kesadaran politik umat Islam dan agar mensukseskan Pilpres dan Pileg 17 April 2019 serta berpartisipasi penuh kesungguhan dan keikhlasan dimulai dengan melaksanakan Shubuh Akbar Indonesia di seluruh masjid/mushola dari Sabang sampai Merauke. Bukan hanya itu, massa bertekad ingin memutihkan seluruh TPS pada hari pencoblosa dari pagi hingga sore dengan spirit mewujudkan Pemilu yang Bersih, Jujur, Adil, dan tanpa kecurangan.
"Kami bertekad terus mengajak seluruh peserta, penyelenggara, dan pengawas pemilu maupun aparat
keamanan agar bersungguh-sunggsh mewujudkan pemilu yang Bersih, Jujur, Adil, dan tanpa kecurangan agar terwujud Kepemimpinan Nasional yang kuat dan berwibawa serta wakil rakyat yang amanah dalam rangka mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkah, aman, dan sentosa, baldatun thoyyibatun warabbun ghafuur," harap massa yang hadir.
Penulis : Antoni Riansyah