IJN - Jakarta | Lapangan Tennis Indoor Senayan Gelora Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat di penuhi ribuan orang dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dalam rangka perayaan May Day 2019 dengan tema “Kesejahteraan Buruh dan Demokrasi yang Jujur dan Damai” yang berlangsung hari ini 01 Mei 2019.
Para pekerja dengan membawa Bendera Putih KSPI serta Spanduk yang bertuliskan:
1. Kesejahteraan buruh dan demokrasi yang jujur dan damai.
2. Selamat hari buruh Internasional.
Tuntutan para pekerja dari KSPI antara lain; Tolak upah murah / cabut PP No.78, Hapus outsourching yang berkedok pemagangan, Tingkatkan jaminan kesejahteraan dan jaminan pensiun, Turunkan harga listrik dan harga sembako, Tingkatkan kesejahteraan dan pendapatan guru dan tenaga honorer serta pengemudi ojol (Ojek Online).
Mira Sumira menyampaikan Sudah saatnya kita jagan lemah dan jagan bersedih karena Prawobo Subianto akan menjadi Presiden 2019-2024,
“Lima tahun ini kita hidup di negara yang berdaulat ini atau di tengah hutan rimba, hukum tajam ke bawah atau tumpul ke atas, bagaimana teman kita dari buruh honorer nasib mereka tidak jelas,” Mira Sumira.
Riden Haram Azis Ketua Panitia Mayday 2019 mengatakan, Kita menyatakan sikap, tidak ada pilihan lain selain kesejahteraan buruh.
“Kami mohon kesetiaan teman-teman semua. Sudah terkonfirmasi Presiden pilihan kita pak Prabowo Subianto sedang menuju tempat kita ini,” Riden Haram Azis.
Ketika Pak Prabowo berpidato, lanjutnya, tidak ada alasan buat kita untuk hilir mudik.
“Kita akan shalat Dzuhur berjamaah ketika Pak Prabowo selesai berpidato,” ujarnya.
Didi Suryadi Ketua Majelis Nasional KSPI mengucapkan terima kasih atas mengerakan May Day 2019.
“Saya ucapkan terima kasih kepada panitia yang mempersiapkan tempat ini,” ucapnya.
May Daya Tahun Ini, kata Didi, adalah May Day paling indah dikarenakan mempunyai Presiden baru.
“Akan tetapi kita juga mempunyai calon Legeslatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DRR RI) dari teman-teman kita,” kata dia.
Calon DPR RI Abon juga menyampaikan, saya memberikan aplos kepada semua dikarenakan teman-teman semua sudah meluangkan waktu bisa menghadiri May Day tahun ini.
“Yang sudah menjabat selama 4 tahun rezim ini sudah sengsarakan Buruh, yang telah menaikan BBM, sudah upah kita kecil, barang baku semakin naik dan masyarakat semangkin sengsara,” ungkap Abon.
Abon menambahkan, ada yang bilang dulu buruh itu tidak bisa menjadi calon Legislatif dan dulu tidak mungkin manjadi calon Legislatif akan tetapi hari ini kita buktikan Buruh bisa menjadi Calon Legislatif.
“Bagi saya politik adalah alat perjuang Parlemen kedepan buat buruh dan saya berharap terpilihnya saya agar bisa membikin perubahan buat buruh,” paparnya.
Selama ini, kata abon, kaum buruh dan komunitas buruh politik itu penting, ormas, pemuda itu sangat penting setidak nya saya terpilih kedepan agar buruh bisa lebih sejahterah.
Sementara itu Presiden KSPI Said Iqbal menyampaikan, hari ini adalah May Day, pada tahun 1886 telah diperjuangkan oleh para buruh selama lima hari berturut-turut yang bahkan sampai meneteskan darah.
“Delapan pemimpin buruh di tangkap dan di eksekusi mati, dan tragedi 1 Mei adalah tragedi perjuangan buruh yang sampai saat ini masih kita perjuangkan,” terang Said Iqbal.
Lebih lanjut ia mengatakan, pemimpin harus berani di depan, pemimpin harus berada di tengah-tengah bersama kita melakukan perjuangan, kaum buruh tidak akan pernah berhenti memperjuangkan ketidakadilan.
“Pemimpin harus bersama-sama kaum buruh untuk berjuang. Kita ingin demokrasi jujur, silakan menang tapi jangan curang. Silakan menang tetapi jangan menggunakan cara-cara yang baru untuk menghabisi suara rakyat,” paparnya.
Capres no urut 02 Prabowo Subiyanto dalam Pidatonya menyapaikan, Marilah kita tidak henti-hentinya memanjatkan puji syukur, kita masih di berikan nafas untuk berkumpul di tempat ini.
“Hari ini 1 Mei 2019 adalah hari buruh di seluruh dunia, saya Prabowo Subiyanto mengucapkan selamat hari buruh untuk seluruh pekerja di Indonesia,” ucap Prabowo Subiyanto.
Karena itu, lanjutnya, kalian pantas kita sebut tulang punggung bangsa Indonesia.
“Kalau mau jadi kaya itu hasil kerja dan keringat tidak ada yang salah jadi kaya, kalau menjadi kaya karena menggunakan anggaran milik rakyat dan menipu rakyat itu namanya penghianat,” papanya.
Prabowo menambahkan, Rakyat Indonesia dianggap bodoh diberikan uang dianggap miskin, pejabat desa ditakut-takuti.
“Terbukti bahwa seluruh dunia dalam sejarah manusia hanya demokrasilah yang memberikan keadilan dalam keadaan damai, demokrasi artinya rakyat yang berkuasa,” terangnya.
Penulis : Antoni Riansyah
Editor : Mhd Fahmi