IJN - Jakarta | Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta pasangan capres cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi berani bersuara terkait dana desa. Menurut dia, dana desa senilai Rp 73 triliun adalah hak rakyat yang cair di bulan-bulan menjelang Pemilu 2019, karenanya dikhawatirkan bila sampai hal itu sampai disalahartikan.
"Saya khawatir, makanya mengusulkan ke Bung Sandiaga, umumkan kepada rakyat bahwa dana desa ini enggak ada hubungan dengan petahana, jadi itu uang itu milik Anda dan memang hak Anda," kata Fahri saat menjadi pembicara di Kantor Sekretariat Nasional Badan Pemenangan Nasional (BPN), Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 9 Januari 2019.
Fahri menjelaskan, dana desa pada 2019 adalah jumlah yang terbesar dalam sejarah. Hal ini sebelumnya juga diamini oleh Presiden Jokowi, terkait tambahan anggaran untuk program dana mencapai angka Rp 73 triliun tersebut.
"Jadi hati-hati itu, ada juga dana bansos, termasuk dana PKH dan akan menyentuh orang perorang, dana kelurahan, dan dana macam untuk mengaktivasi rakyat di bawah," jelas Fahri.
Kembali ditegaskan Fahri, dana desa adalah hak rakyat. Karenanya bila menerimanya tidaklah ada singgungannya dengan timbal politik. Hal ini diungkapkannya demi Pemilu yang jujur dan adil.
"Itu adalah haknya dia dan tidak ada hubungan dengan politik, karena kita berkeinginan Pemilu yang Luber Jurdil (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil)," kata Fahri.
Sumber : Merdeka.com