09 Okt 2018 | Dilihat: 1075 Kali

Ketua NPC Minta Maaf atas Insiden Hijab Judoka Indonesia

noeh21
Foto: Antara Foto
      
IJN | Jakarta - Ketua National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun, meminta maaf atas insiden yang menimpa judoka berhijab MIftahul Jannah di Asian Para Games 2018. NPC mengakui teledor.

Judoka Indonesia, Miftahul Jannah, batal tampil di Asian Para Games 2018 setelah menolak untuk melepas hijab saat masuk matras. Dia pun didiskualifikasi oleh wasit. 

Miftahul dijadwalkan bertanding di JIEXPO Kemayoran, pukul 10.18 WIB di nomor -52 kg kategori low vision. Miftahul harus menghadapi judoka Mongolia, Oyun Gantulga.
 

Sebelum memasuki gelanggang berupa matras, Miftahul, yang turun di blind judo, diminta untuk melepas hijab. Tapi, dia menolak. Kemudian, dia didiskualifikasi. 

"Saya minta maaf, karena keteledoran judo juga kesalahan NPC. Mudah-mudah kejadian ini tidak terulang lagi di event berikutnya, di ASEAN Para Games dan Paralimpiade," kata Senny dalam jumpa pers di GBK Arena, Senin (8/10/2018).

"Atas nama NPC saya minta maaf atas kejadian sangat memalukan sebetulnya tidak diharapkan terajdi di Indonesia. Saya akui NPC bersalah, karena mau bagaimanapun juga NPC harus tau semua. Sebenarnya regulasi ada, tapi pelatih yang ga mau tanya tentang itu. maka semua seperti ini," dia menjelaskan.

Senny juga mengakui bahwa pelatih judo tidak memiliki kemampuan berbahasa Inggris.

"Jadi waktu ada perintah dari APC tentang itu, dia mungkin sok tau dan tidak mau minta tolong sama yang lain untuk tahu itu. Sebetulnya dalam aturan dilarang berhijab, tapi aturan itu tetap mengacu olahraga untuk semua, tidak ada diskriminasi. Tidak ada yang salah di sana," ujar dia. 

"Harapan kemudian hari tidak terjadi lagi hal itu yang sangat memalukan bangsa indonesia," kata dia. 

Direktur Sport INAPGOC, Fanny Riawan, menjelaskan soal aturan pada judo internasional pada artikel no 4 poin 4, yang menyebutkan bahwa tidak boleh ada apapun yang menduduki kepala. Tidak ada yang melindungi kepala. Setelah aturan itu dibahas semua manager, semua sepakat, stick to the rules, dan mulai bertanding.

"Jika ada pembicaraan lain di luar rapat itu, kami dari INAPGOC tidak tahu rangkaianya," tuturnya
.


Sumber: DetikSport
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas