Oleh: Rita Rostika
Dosen Prodi Perikanan Pangandaran, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran
IndoJayaNews | Saat ini pandemi Covid-19 sedang melanda dunia, hampir semua negara terkonfirmasi menderita infeksi virus yang memakan korban lebih dari 19,4 juta orang. Sebenarnya, ada cara untuk menahan infeksi dari virus ini, imunitas tubuh tingkatkan! Nah, agar imunitas tubuh itu makin kuat, bagaimana? Salah satu rahasianya, asupan gizi kita harus mengandung asam lemak omega 3, vitamin dan probiotik.
Sejatinya, ada tiga kelompok pangan fungsional yang dalam banyak riset terbukti berdampak pada sistem daya tahan tubuh. Pertama, asam lemak omega-3. Kedua, mikronutrien (vitamin A, C, E, dan selenium), dan ketiga probiotik. Bentuk-bentuk asam lemak omega-3, yaitu ALA (alpha-linoleic acid), EPA (eicosapentaenoic acid), dan DHA (docosahexaenoic acid).
ALA dapat ditemukan pada minyak dari tanaman seperti kedelai. Sementara APA dan DHA banyak ditemukan pada ikan, dan golongan seafood lainnya. Di antara bahan-bahan ini yang tertinggi kadar asam lemak omega 3 adalah ikan. Ini tampak jelas bila dibandingkan dengan tiram, udang, lobster, sapi, ayam, dan yang terendah itu kambing.
Asam Lemak Tidak Jenuh Pada Manusia
Asam lemak tak jenuh tunggal dan jamak termasuk asam lemak omega-3 EPA dan DHA yang berperan menurunkan kadar triasilgliserol, dan kadar kolesterol darah serta meningkatkan proses ekskresi. Ini pun bisa meningkatkan fluiditas membran sel, membentuk eikosanoid yang menurunkan trombosit, juga berperan penting dalam perkembangan otak serta retina.
Asam lemak omega-3 juga mampu mencegah penyakit kardiovaskuler serta meningkatkan perkembangan fungsi otak, dan retina mata pada bayi. Asam lemak yang berhubungan dengan kesehatan adalah EPA (Eicosa Pentaenoic Acid). Sedangkan asam lemak yang berhubungan dengan kecerdasan dikenal dengan DHA (Decosa Hexaenoic acid).
Asam lemak Omega pada Ikan Lele
Berdasarkan hasil penelitian terhadap ikan lele, yang menambahkan berbagai persentasi minyak kedelai pada pakan lele, ternyata konsentrasi minyak kedelai sebesar 10 % pada pakan, akan menghasilkan minyak ikan lele dengan asam lemak omega-3, EPA dan DHA tertinggi. Minyak yang berasal dari penepungan ikan lele memiliki profil asam lemak yang cukup baik karena memiliki kandungan asam lemak oleat (C18:1) sebesar 22,65%, linoleat (C18:2) sebesar 17,79%, linolenat (C18:3) 1,21%, EPA 0,57%, dan DHA sebesar 3,51%. Asam lemak linoleate, dan linolenat merupakan asam lemak esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Berdasarkan data ini, minyak ikan lele mengandung asam lemak esensial yang cukup tinggi.
Minyak ikan yang berasal dari air tawar (ikan lele, gabus, dan mas) dapat dijadikan sebagai sumber asam lemak omega-6. Selain itu, asam lemak oleat (omega-9) juga memberikan manfaat kesehatan jika dikonsumsi, di antaranya untuk menurunkan kadar kolesterol, dan mencegah terjadinya penyakit jantung. Demi meningkatkan kadar omega-3 nya itu, perlulah ditambahkan bahan baku pakan ikan lele yang mengandung omega-3, bila berrdasarkan rujukan pustaka hal ini ada pada minyak kedelai, mikro alga maupun makro alga.
Bahan Baku Pakan Untuk Meningkatkan Kadar Asam Lemak Omega 3 Ikan Lele
1. Minyak Kedelai
Minyak kedelai mengandung asam linoleate, diketahui asam linolenat yang tinggi ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kandungan asam lemak omega-3 EPA dan DHA pada ikan lele. Caranya, dilakukan melalui pemberian pakan yang mengandung minyak kedelai. Diketahui pula, minyak ikan lele mengandung asam lemak omega-3 EPA dan DHA yang relatif lebih tinggi, jika dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya. Namun, hal ini masih lebih rendah dibandingkan ikan air laut. Usaha peningkatan kandungan asam lemak omega-3 EPA dan DHA ikan lele, sejatinya relatif lebih mudah dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya. Peningkatan tersebut dapat ditempuh melalui penggunaan pakan yang mengandung asam lemak omega3 EPA dan DHA. Juga, dapat pula melalui penggunaan pakan yang mengandung asam linoleate, dan asam linolenat yang tinggi. Hal ini disebabkan karena asam linoleat dan asam linolenat merupakan precursor (bahan pembentuk) EPA dan DHA.
Minyak ikan termasuk salah satu sumber asam linoleate, dan asam linolenat yang potensial, akan tetapi relatif lebih susah diperoleh dibandingkan dengan minyak nabati. Minyak nabati yang berasal dari biji-bijian mengandung asam linolenat dan asam linoleat yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan minyak nabati lain seperti minyak kelapa dan minyak sawit. Minyak biji-bijian mengandung asam linoleat dan asam linolenat yang relatif lebih tinggi dan mudah diperoleh, yakni minyak kacang kedelai. Peningkatan penggunaan minyak kedelai sangat mungkin meningkatkan kandungan EPA dan DHA minyak ikan lele, dalam arti berkorelasi positif antara peningkatan kandungan minyak kacang kedelai pada pakan dengan peningkatan kandungan EPA dan DHA minyak ikan lele.
2. Mikro Alga
Berbagai spesies mikroalga menunjukkan aktivitas anti-bakteri alami, dan beberapa juga mengandung biomolekul yang berfungsi sebagai imunostimulan. Spesies nya antara lain Chlorella, Tetraselmis, Isochrysis, Pavlova, Phaeodactylum, Chaetoceros, Nannochloropsis, Skeletonema, dan Thalassiosira.
Asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang /EPA dan sterol alga, memiliki sifat anti-bakteri dan dapat efektif melawan bakteri gram positif dan gram negatif. Penggantian minyak ikan dengan tepung alga yang mengandung jumlah tinggi (DHA) dan asam arakidonat (AA), secara signifikan meningkatkan parameter kekebalan tubuh
3. Makro Alga
Empat jenis rumput laut yang mempunyai kadar minyak yang paling tinggi. Dua jenis rumput laut yang biasa dikonsumsi (Eucheuma Spinosum dan Eucheuma Cottoni) dan dua jenis lagi yang tidak biasa dikonsumsi (Gracilaria salicornia dan Ulva sp). Asam-asam lemak omega-3 yang dapat teridentifikasi dari keempat jenis rumput laut adalah asam linolenat, eikosatrienoat, EPA dan DHA dalam jumlah yang bervariasi. Kadar asam lemak dalam keempat jenis rumput laut berkisar antara 26,8%-52,26% dan kandungan omega-3 antara 1,86%-5,46%.
Rahasia Daya Tahan
Adagium sederhana, agar daya tahan tubuh kita meningkat, ‘rahasiahnya’ makanlah ikan yang mengandung asam lemak omega -3. Khusus ikan air tawar apabila ingin ditingkatkan kadar omega-3 nya, tambahkanlah beberapa bahan baku pakan minyak kedele, mikro alga maupun makro alga. Sekilas bocoran trick and tips, betapa pentingnya tubuh kita diberi asupan berbahan dasar ikan, khususnya di era pandemi Covid-19, sudah dipaparkan, simak dan semogalah bermanfaat. Sejatinya, ketahanan tubuh kita itu harus dijaga. Wahai pembaca yang Budiman, lebih seringlah mengkonsumsi ikan. Percayalah, Covid-19 pun bisa kita lawan, tersebab daya tahan tubuh kita tetap prima, betul kan? (RR/HS)