IJN - Aceh Besar | Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 31 Leupung, Aceh Besar, mengadakan simulasi tentang sadar bencana. Simulasi tersebut diadakan pada Sabtu 14 Maret 2020, didukung oleh PT. Solusi Bangun Andalas (SBA).
Kepala MIN Leupung, Marwan M Yunus, SAg mengatakan edukasi mengenai sadar bencana sangat penting untuk menanamkan kewaspadaan siswa jika sewaktu-waktu terjadi bencana seperti bencana tsunami yang melanda Aceh pada 2004 lalu.
PT. SBA ikut memberikan dukungan dan terlibat langsung memberikan edukasi kepada para siswa. Pada kesempatan itu, siswa dan guru mempaktikkan langsung bagaimana cara menyelamatkan diri pada saat terjadinya bencana.
"Terima kasih kepada PT. SBA yang telah mensupport acara ini, edukasi berupa simulasi bencana ini sangat berarti bagi generasi kita, apalagi background acara tadi memang berlatar belakang kuburan korban tsunami 15 tahun yang di lokasi MIN 31 Aceh Besar," kata Kepala MIN Marwan.
Menurut Marwan, para siswa tampak sangat terharu dan serius mengikuti arahan dan simulasi yang dilakukan pihak sekolah dan PT SBA. "Kami dan anak-anak semuanya sangat terharu dan khusyuk tadi," katanya.
Sebelum simulasi dimulai, terlebih dulu para guru dan siswa berdoa pada Allah di kuburan massal yang berada di lingkaran sekolah. Mereka memohonkan ampunan bagi para arwah korban yang meninggal pada tsunami Aceh.
"Kita berharap simulasi ini tetap kita teruskan kepada generasi kita seperti yang telah dilakukan oleh orang Simeulue yang mereka beri namakan Smoung," ungkap Marwan.
Sementara pihak PT SBA, yang diwakili Community Relations Coordinator, Adi Munadi, mengatakan, PT. SBA selalu siap membantu jika ada kegiatan yang bermanfaat kepada masyarakat.
"Apalagi ini untuk meningkatkan SDM masyarakat kita di sekitaran perusahaan. Kita akan bantu jika ada yang dibutuhkan agar generasi kedepan lebih baik. Lagipula, kesadaran bencana ini juga membuat siswa lebih berperan menjaga lingkungan," katanya.
Adi menjelaskan, semua pihak patut mengambil peran menjaga diri termasuk lingkungan. Hal itu juga penting untuk mengurangi resiko bencana. "Bencana bukan hanya datang dengan sendirinya, ada juga bencana yang datang karena ulah kejahilan kita sendiri sebagai manusia," ujarnya.
Adi juga berharap simulasi sadar bencana ini tidak hanya dilakukan oleh sekolam MIN 31 Leupung, sekolah lain di Aceh Besar juga perlu melakukan hal yang sama. "Kita harap ini menjadi contoh buat sekolah yang lain, karena ini bagian dari pendidikan yang sangat dibutuhkan di masa depan," demikian kata Adi Munardi.
Penulis: Hidayat. S