IJN - Aceh Besar | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kabupaten Aceh Besar Eka Rizkin S.Pd menegur sejumlah wisatawan asing (bule) yang bersantai mengenakan bikini, di Pantai Lhoknga, Sabtu, 18 Januari 2020.
Teguran langsung itu dilakukan pada saat Eka Rizkina sedang berkesempatan mengunjungi kawasan wisata Pantai Lhoknga bersama keluarga, Sabtu kemarin.
Pantai Lhoknga memang dikenal sangat eksotis, dengan hamparan pasir putihnya. Belum lagi dengan aneka ragam suguhan makanan lautnya. Membuat orang yang pernah berkunjung kesana ingin kembali lagi dan lagi, termasuk Eka Rizkina.
Namun, pantai pasir putih, langit yang membiru dan udara yang menyegarkan itu tidak selamanya terlihat menenangkan. Jika suatu saat, masyarakat dikejutkan dengan hadirnya para wisatawan yang hendak berselancar ria, mandi di pantai dengan pakaian nyaris telanjang.
Hanya berbikini, mereka dengan santainya berjalan dan berjemur disana. Seperti yang ditemukan oleh Eka Rizkina, anggota DPRK Aceh Besar dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Eka yang juga Wakil Ketua Komisi V DPRK Aceh Besar tersebut mengungkapkan, warga juga sering merasa resah dengan adanya aktivitas malam hari di sekitar pantai. Padahal, sebelum magrib seharusnya sudah tidak ada lagi aktivitas wisatawan disana.
Menurut pengakuannya kepada Media INDOJAYANEWS.COM Minggu 19 Januari 2020, teguran kepada para bule berbikini tersebut bukan kali pertama, tapi ini merupakan kali kedua ia menegur langsung para wisatawan asing tersebut.
"Kondisi ini tidak bisa kita biarkan. Jangan sampai syariat Islam di bumi Serambi Mekkah jadi ternoda dengan hadirnya wisatawan yang tidak paham arti penting syariat islam," kata Eka Rizkina.
Eka, akan menyampaikan keluhan tersebut kepada Pemerintah Aceh Besar khususnya dinas terkait, agar kedepan meningkatkan monitoring di kawasan wisata Lhoknga, maupun pantai lainnya di Aceh Besar.
"Kita mendorong Disudparpora agar melakukan monitoring, evaluasi dan penertiban tempat wisata bersama satpol PP dan WH. Kita juga meminta Disbudparpora Aceh Besar memberi himbauan kepada pelaku wisata baik itu penginapan, homestay, maupun caffee untuk mengingatkan tamunya," ungkap wakil rakyat dapil II Aceh Besar itu.
Menurutnya, peringatan dan evaluasi perlu selalu dilakukan untuk menjaga kawasan wisata di Aceh Besar tetap dalam bingkai syariah. "Apalagi kita tahu Aceh Besar sangat serius terhadap penegakan Syariat Islam," pungkasnya.
Penulis: Hidayat. S