07 Jul 2020 | Dilihat: 2231 Kali

Bang Saf: Islam Tidak Bisa Direndahkan dengan Materai 6000

noeh21
Sepuluh wanita seksi tanpa hijab gowes di Banda Aceh minta maaf. Foto: Ist/Net
      
IJN - Banda Aceh | Mantan Aktivis Referendum Aceh 1999, Darnisaf Husnur atau kerap disapa Bang Saf, turut angkat bicara mengenai viralnya 10 wanita cantik yang melakukan gowes di Kota Gemilang (Banda Aceh).

Menurut Bang Saf, pelecehan terhadap penerapan syariat Islam di Aceh tidak boleh dibiarkan. "Islam tidak bisa direndahkan hanya dengan materai 6000, jangan membiarkan ada pihak yang merendahkan Islam seperti itu," kata Bang Saf, Selasa 7 Juli 2020.

Mantan Aktivis Referendum Aceh 1999 itu mengaku, dirinya geram melihat tingkah laku manusia zaman sekarang, yang dinilai sengaja mencari sensasi dengan cara memperolok-olok Islam. Padahal, kata Bang Saf, semua orang tahu bahwa siapa pun yang datang ke Aceh harus menghargai penerapan syariat Islam maupun kearifan lokal di Tanah Rencong.

"Wali Kota Banda Aceh juga jangan terlalu lemah menindak pelaku pelecehan terhadap Islam. Saya menyarankan mereka dicambuk untuk mendapat efek jera, sehingga tidak berani lagi melecehkan Islam," ujarnya.

Bang Saf mengatakan, siapa pun yang sengaja melecehkan Islam di Aceh, harus diberikan sanksi yang keras dan tegas. Tujuannya, kata Bang Saf, supaya menjadi pelajaran kepada semua orang.

"Penerapan suatu aturan tidak akan pernah sempurna tanpa sanksi yang tegas bagi pelanggar. Kalau yang punya jabatan dan punya paras cantik bisa terbebas dari hukuman, untuk apa menerapkan aturan? Jangan ada pilih kasih, itu tidak baik untuk penerapan syariat Islam di Aceh," jelasnya.

Lebih lanjut, Bang Saf menegaskan, jika ada pelanggar syariat Islam hanya disanksi dengan permintaan maaf dan tanda tangan di atas materai 6000 saja, maka akan terkesan ada pembiaran terhadap pelaku.

"Sekali lagi, terkhusus kepada Wali Kota Banda Aceh Pak Aminullah Usman, tolong jangan biarkan syariat Islam di Aceh dilecehkan lagi seperti kemarin," demikian harap Bang Saf.

Sebelumnya, masyarakat Aceh dihebohkan dengan beredarnya foto-foto dan video sepuluh wanita berpakaian seksi warna pink tanpa hijab, melakukan gowes di kawasan Ulee Lheue. Aksi gowes para wanita seksi mendapat protes banyak kalangan.

Usai viral dan mendapat banyak kecaman, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman pun angkat bicara, yang meminta kepada Satpol PP dan WH segera mencari dan memeriksa para pelaku. Akhirnya sepuluh wanita seksi itu diinterogasi.

Baca: Wali Kota Bicara Soal Cewek Seksi tanpa Hijab Gowes di Kota Gemilang

Terakhir, mereka pun meminta maaf dan melakukan tanda tangan di atas materai 6000, dengan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan pelanggaran terhadap nilai-nilai syariat Islam di Aceh.

Penulis: Hendria Irawan
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas