26 Jan 2019 | Dilihat: 677 Kali

Generasi Milenial Indonesia Disebut Rawan Terhasut Radikalisme

noeh21
Launching NUO. Foto: IJN
      
IJN - Jakarta | Generasi milenial Indonesia dinilai masih rawan terkena faham radikalisme karena kurang pemahaman dan pengetahuan tentang kearifam lokal. Hal itu disampaikan Prof KH Nasaruddin Umar, MA, Ph, saat melaunching perdana Kantor Nasaruddin Umar Office (NUO), di Jalan Gaharu I nomor 33A Kelurahan Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.

Menurut Prof KH Nasaruddin Umar, MA, Ph, kehadiran Nasaruddin Umar Office (NUO) bertujuan menghadirkan kesejukan bagi masyarakat. "Saya akan menjelaskan program kerjanya disini. Kita melihat potensi radikalisme di Indonesia masih diatas rata-rata. Disinilah NUO hadir sebagai penyejuk pemikiran," ujarnya.

Lanjut Nasruddin, banyak cara menangkal radikalisme, salah satunya adalah dengan menjunjung tinggi nilai nilai kearifan lokal yang berlaku. "Generasi milineal yang sekarang sudah tidak menganggap keberadaan kearifan lokal, ini yang menjadi potensi radikalisme," imbuhnya.

Ia juga menyinggung tentang imam masjid yang dikhawatirkan dapat terpapar faham radikalusme. Imam masjid yang profesional diminta jangan sampai membiarkan masjid dikuasai oleh radikalisme. "Kita berusaha memberikan pemahaman substansi ajaran Islam itu sendiri," tambahnya.

Pria bergelar Profesor itu juga mengklaim, dari hasil penelitian yang dilakukan dirinya, ia menyebut terdapat 80 persen webset dikuasai kelompok radikal. "Kita harus berhati-hati, ini adalah Indonesia kita, tanpa harus menjadi Arab untuk menjadi best Muslim, kita hanya menjadi Indonesia untuk menjadi The best Muslim. Untuk itu Indonesia harus bangkit melawan Radikalisme," jelasnya.

Kegiatan itu turut dihadiri sejumlah tokoh dan ketua majelis pengajian, sejumlah tokoh lintas agama, dan kurang lebih 100 tamu undangan lainnya. Turut hadir beberapa Menteri Kabinet Indonesia Kerja diantaranya; Dr Agung Gumiwang Kartasasmita MSi (Menteri Sosial RI), Dr Ir Mochammad Basuki Hadimuljono Msc (Menteri Pekerjaan Umum RI).

Selain itu, hadir juga Irjenpol Suntana (Wakaba Intelkam Polri), Prof Dr H Darwis Hude (Direktur Pascasarjana PTIQ), Dr Samsul Bahri (Wakil Rektor PTIQ), Perwakilan Kedutaan Negara Asing yang ada di Jakarta, Para Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Kasat Binmas Jaksel AKBP Wahyu, dan Kapolsek Cilandak Kompol Kasto SPd.

Penulis : Antoni Riansyah
Editor  : Hidayat S
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas