01 Feb 2020 | Dilihat: 637 Kali

Heboh Soal Ganja, Ternyata Usulan Rafli untuk Kesehatan

noeh21
      
IJN - Jakarta | Publik dihebohkan dengan usulan ekspor ganja oleh salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rafli.

Usulan kontroversial tersebut disampaikan Legislator asal Aceh ini, dalam rapat kerja bersama antara Komisi VI DPR RI dengan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Kamis 30 Januari 2020, di Gedung DPR RI, Senayan.

"Mengenai ganja, ganja di Aceh ini tumbuh subur, dan manfaatnya sudah terbukti banyak, salah satunya di farmasi. Jadi, saya kira kita jangan terlalu kaku memandang ganja. Bahaya ganja ini adalah konspirasi global. Kita bisa memanfaatkan kesuburan ganja di Aceh untuk kita ekspor ke luar negeri," kata Rafli.

Pernyataan itu pun menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat, khususnya di Aceh. Ada pihak yang setuju, ada pula yang menolak. Apalagi, selama ini Aceh dikenal sebagai salah satu daerah subur yang mudah menghasilkan tanaman ganja.

Namun begitu, jika disimak dengan baik pernyataan Rafli, ternyata alasan ia mengusulkan ekspor ganja, karena selama ini beberapa negara di dunia sudah melegalkan ganja untuk kepentingan medis, karena dianggap banyak manfaat.

Baca: Kamu Harus Tahu, Ini 10 Manfaat Ganja untuk Kesehatan

"Hari ini kita coba perbaiki niat, bagaimana kalau memang ini menjadi sebuah kesepakatan, kita melihat prospeknya sejauh mana, sejauh mana mudharatnya, sejauh mana kemanfaatannya," ujar Rafli.

"Cuman yang perlu diingat sekali lagi, ini saya sampaikan kepada seluruh pemirsa, statmen saya bukan untuk melegalkan ganja untuk dipakai sebebas-bebasnya, sesuka hati, tidak begitu," tegas Rafli saat wawancara dengan TVOne.

Rafli juga mengusulkan, proses produksi ganja harus diisolasi dalam satu tempat, bukan beredar bebas seperti saat ini. "Ini pemikiran saya, karena ganja di Aceh itu, subhanallah wabihamdihi," katanya.

Rafli merasa selama ini para penegak hukum seperti BNN, dan polisi, sangat kelelahan membasmi tanaman ganja di berbagai daerah.

"Puluhan hektar. Hari ini 5 hektar, 50 hektar, 20 hektar, nah ini menurut saya bagaimana kalau bisa kita duduk bersama dalam sebuah forum diskusi yang produkti. Kita undang pakar-pakar, alim ulama, kedokteran, kalangan medis dan segala macam, kita duduk bersama, karena dengan usul saya yang personal ini, ini usul saya atraktif," demikian pungkasnya.

Editor: Hidayat. S
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas