23 Jan 2020 | Dilihat: 2443 Kali

Hendak Meliput, Dua Jurnalis TV Diusir Dari Gedung DPRK Aceh Timur

noeh21
      
IJN - Aceh Timur | Hendak ingin meliput pada acara pertemuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kabupaten Aceh Timur dengan Bappeda dalam rangka audiensi perencanaan pembangunan daerah. Dua Jurnalis dari INews TV di usir dalam gedung DPRK tersebut, Rabu 22 Januari 2020 malam.
 
"Maaf wartawan keluar. mohon kepada Satpol-PP untuk mengeluarkan wartawan," kata Maulidin didampingi Jufri Zainudin saat meniru perkataan salah satu oknum anggota DPRK tersebut kepada Indojayanews.com.
 
Maulidin menceritakan, kedatangan dia bersama rekannya (Jufri Zainudin) hendak ingin meliput pertemuan DPRK dengan Bappeda, mengapa salah satu oknum anggota DPRK menyuruh dirinya bersama rekannya (Jufri Zainudin) keluar dengan mengunakan pengeras suara.
 
"Kami jalankan tugas dengan profesional, kenapa malah menyuruh kami keluar menggunakan pengeras suara. Jika mareka tidak suka dengan kami, kan bisa di bisikan buat apa mesti di umumkan, ini membuat kami malu," kata Maulidin dan Jufri Jurnalis liputan Inews TV.
 
Maulidin merasa heran dengan disuruhnya keluar dari dalam gedung tersebut. "Jika mareka alergi dengan kami tidak perlu menyuruh kami keluar dengan mengumumkan menggunakan pengeras suara, hingga semua penghuni gedung mendengar seruan itu," ungkap Maulidin. 
 
Maulidin juga mengatakan bahwa rapat itu merupakan rapat pembahasan yang sifatnya terbuka.
 
"Itukan rapat pembahasan bukan rapat komisi, ini cerminan anggota dewan yang mempermalukan wartawan," terangnya. 
 
Sementara itu, Ketua DPRK Aceh Timur, Tgk Muhammad Daud atau akrab disapa Abi Daud saat ditemui awak media di usai rapat selesai menjelaskan bahwa rapat itu bersifat terbuka.
 
"Ini sebagaimana Aceh Timur lebih bagus dan lebih bereh, sesuai dengan moto kita Aceh Timur Bereh, kita koordinasi dengan Bappeda, apa-apa yang akan kita lakukan untuk masa kedepannya," ujar Abi Daud.
 
Abi menjelaskan bahwa rapat tersebut tidak tertutup tetapi rapat terbuka, bukan pihaknya mengusir wartawan, ada hal-hal subtansi curhatan-curhatan yang sebenarnya bukan tertutup.
 
"Mungkin ini tidak elok didengarkan oleh orang lain, tidak ada yang kami tutupi," terangnya.
 
"Kejadian yang spontanitas dengan bahasa tadi, kalau pun tidak mengenakkan, kami mohon maaf," kata Abi Daud.
 
Penulis : Mhd Fahmi