08 Des 2019 | Dilihat: 524 Kali

Jembatan Penghubung Dua Kecamatan di Aceh Timur Menanti Korban Jiwa

noeh21
Kondisi jalan penghubung dua Kecamatan Indra Mamku dan Julok rusak parah.
      
IJN – Aceh Timur | Kondisi jembatan penghubung 2 (Dua) Kecamatan Indra Makmu-Julok rusak parah dan seolah tidak ada perhatian serius dari Pemerintah setempat.

Pasalnya, jembatan lintas dua Kecamatan tersebut sudah rusak parah semenjak 3(Tiga)  bulan yang lalu, dan tidak ada tanggapan serius dari pihak pemerintah daerah.

Padahal, jalan tersebut hampir setiap hari di lalui oleh perusahaan PTPN dan beberapa usaha galian c milik swasta seperti hayak batu dan groser batu tersebut.

Aktivis Sosial Aceh Timur, Darwin yang juga putra asli Indra Makmu mengecam keras tindakan pemerintah yang buta dengan keadaan Indra Makmu dan Julok tersebut.

“Pemerintah kita, kalau kita bilang masalah Indra Makmu-Julok itu seolah-olah tutup telinga (Tidak open keadaan),” kata Darwin saat di temui awak media di salah Caffee di Kuta Binje, MInggu 8 September 2019.

Darwin juga menambahkan, mereka tidak pernah perduli dengan keadaan masyarakat di sini, yang mereka lihat hanya hasil bumi di Indra Makmu-Julok.

“Kalau masalah kenyamanan kami masyarakat mana mereka peduli, karena gak ada saham dan vie di masyarakat,” terangnya.

 “Jangan cuma karna kalah kontes tasi politik, kami di sini jadi anak tiri yang mereka pedulikan cuma hasil bumi dari daerah kami saja,” paparnya.

“Saya sangat menyayangkan pemerintah selama ini yang hanya bisa pencitraan saja,” ungkapnya lagi.

Mereka, lanjut Darwin, hanya menghabiskan hasil bumi masyarakat hanya untuk acara yang tidak penting, padahal mereka tau yang masyarkat butuhkan bukan itu.

"Tolong berikan hak-hak kami masyarakat, jangan kami hanya di jadikan sapi perah Aceh Timur, tapi kami masyarakat menjerit mencari keadilan tapi tak pernah di dengar,” imbuhnya.

“Saya juga menyayangkan sikap PTPN dan swasta di Indra makmu yang tidak peduli dengan keadaan ini. Saya mengharapkan ketegasan pemerintah terkait hal tersebut, kalau memang mereka tidak bisa berkontribusi untuk masyarakat Indra makmu-Julok lebih baik izin mereka di cabut atau ganti saja siapa yang berulah di lingkungan PTPN," harapnya.

“Kami masyarakat sudah sangat jenuh dengan keadaan tersebut. Kalau memang kami tidak di perhitungkan lagi jangan jadikan kami sapi perah,” tuturnya.


Penulis : Mhd Fahmi