IJN - Sabang | Ratusan warga Sabang menggantungkan hidupnya disektor pariwisata, sebagian besarnya bekerja di hotel, transportasi, warung kopi dan restoran.
Berdasarkan data yang diperoleh media ini, sedikitnya terdapat 120 hotel dan guest house yang beroperasi, 60 homestay, 200 mobil rental, 50 sepeda motor rental, 100 becak, 90 guide, 50 rental alat snorkeling, 60 guide snorkeling, 30 boat wisata, 10 Dive centre, 80 Guide diving dan, dan 30 Kios souvenir.
"Meningkatnya kesadaran sebagai wujud dari pola pikir masyarakat yang menjadikan pariwisata sebagai salah satu sumber mata pencaharian," kata Direktur Gadeng travel 2019 Irwan Mahdi, Selasa 29 Januari 2019 (kemarin).
Dikatakan Irwan Mahdi, Pulau weh yang dikenal sebagai destinasi tujuan Wisata para wisatawan domestik dan mancanegara sangat terkenal dengan keindahan alam dan keramah-tamahannya. Meskipun demikian masih perlu pembenahan dan mendapat perhatian dari pihak-pihak terkait di Sabang, karena banyak para wisatawan yang mengeluh dan kecewa saat berkujung ke Sabang.
Beberapa faktor yang menyebabkan wisatawan mengeluh untuk mengunjungi Sabang, yaitu kelancaran penyeberangan, transportasi terutama mobil rental yang harga terlalu murah saat sepi dan terlalu tinggi saat ramai pengunjung sehingga menimbulkan persaingan tidak sehat antar pelaku wisata.
Ada juga faktor lain seperti kamar hotel yang sudah dibooking (pesan) oleh wisatawan namun tidak tersedia ketika tiba di lokasi, ini juga dapat membuat wisatawan jera.
"Menyikapi hal itu perlu adanya perhatian dari dinas terkait di Kota Sabang, dimana pariwisata dapat bertahan dalam waktu yang lama karena kepuasan wisatawan dan keuntungan finansial yang didapat oleh pelaku wisata dalam menjalankan usahanya," jelas Irwan Mahdi.
Penulis : Windi
Editor : Hidayat S