IJN - Banda Aceh | Pengusaha Muda Aceh Irfan James atau James NKRI, mengaku sangat kaget mendengar bahasa yang disampaikan Presiden Joko Widodo saat acara Kenduri Kebangsaan yang diselenggaran di Bireuen, Sabtu 22 Februari 2020.
"Bahasa Presiden Jokowi itu, menandakan betapa kecewa dan marahnya Pak Presiden kepada Nova Iriansyah, dan itu sangat memalukan sekali," kata James kepada Media INDOJAYANEWS.COM, Minggu 23 Februari di Banda Aceh.
Menurut James, hal itu merupakan pertama kali terjadi dalam sejarah. "Ini yang pertama menurut saya. Karena seingat saya, belum pernah terjadi dalam sejarah Indonesia, seorang presiden 'menampar' pemimpin Aceh di depan umum. Ini sungguh sangat memalukan," ungkapnya.
Sebagai orang Aceh, kata James, ia mengakui apa yang disampaikan Presiden Jokowi sangat tepat. Saat ini Aceh memang diberikan kewenangan mengelola uang yang sangat besar, yang tujuannya untuk kesejahteraan rakyat. Tapi, hingga saat ini Aceh masih tercatat yang Termiskin di Sumatera.
"Kemarahan Presiden Jokowi tentu ada dasar yang sangat jelas. Presiden sengaja berikan anggaran melimpah kepada Aceh, tujuannya untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyat, hanya saja pengelola yang 'tak becus' mengelola uang rakyat, sehingga rakyat masih dalam kemiskinan," jelasnya.
James berharap, "tamparan" Presiden Jokowi tersebut mampu mengubah arah pembangunan Aceh kedepan. "Sekarang Plt Guhernur harus serius memikirkan kesejahteraan rakyat, stop dulu pikirkan kesenangan pejabat dan hal lain yang tak bermanfaat untuk rakyat Aceh," harapnya.
Baca: Presiden Jokowi Marahi Plt Gubernur Aceh di Acara Keunduri Kebangsaan
"Diakui atau tidak, kami menilai Presiden memang sengaja memarahi Plt Gubernur Aceh di depan umum, untuk menunjukkan kepada rakyat, Pak Jokowi selama ini serius membangun Aceh, hanya saja Pemimpin Aceh yang tak paham mengelola uang negara. Nah sekarang jelas sudah, ternyata bukan Jokowi yang salah tapi disini tak becus," demikian tutup James.
Penulis: Hidayat. S