15 Mar 2020 | Dilihat: 1760 Kali

Deadline Relawan untuk Nova Iriansyah

noeh21
Relawan Irwandi-Nova gelar konfrensi pers. IJN
      
IJN - Banda Aceh | 15 Maret 2020, hari ini menjadi hari terakhir dan batas waktu terakhir atau deadline yang diberikan oleh relawan Irwandi-Nova kepada Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

Seperti disampaikan Ketua Koordinator Relawan Irwandi-Nova ban Sigom Aceh, Mukhtaruddin Maop, saat menggelar konfrensi pers di Sekber Wartawan Banda Aceh, Sabtu sore 14 Maret 2020.

Pada kesempatan yang dihadiri belasan media tersebut, Maop menegaskan, jika hari ini Nova Iriansyah tidak juga menemui relawan sebagaimana diharapkan, maka ribuan relawan dari seluruh Aceh dipastikan bakal menggelar demo di Kantor Gubernur Aceh, besok (16/3).

"Kami harap relawan ban sigom Aceh untuk datang pada tanggal 16 Maret 2020, agar Plt (Nova Iriansyah) tahu bahwa relawan masih ada," kata Maop disela-sela konfrensi pers.

Kenapa harus dengan aksi demo untuk bertemu dengan Plt Gubernur? Apakah tidak ada cara lain? Ternyata, relawan sudah berulang kali mengirim surat secara resmi untuk bertemu, tapi tidak ditanggapi oleh Politikus Partai Demokrat tersebut.

"Itikad baik sudah kami lakukan, tapi tidak ditanggapi secara bijak. Padahal kami sudah bersabar sejak Pak Irwandi ditangkap oleh KPK. Ini bukan hanya untuk kepentingan relawan, tapi sebagai tanggung jawab atas sikap Plt tidak pro rakyat," ungkapnya.

Menurut Maop, relawan merasa sangat berdosa kepada rakyat Aceh jika kondisi Aceh terus dibiarkan seperti saat ini. "Nasib rakyat Aceh sangat memprihatinkan. Kita khawatir jika pemimpin Aceh terus bertindak atas kepentingan kroni kroninya saja," tegas Maop.

Ia sangat menyesalkan sikap Nova Iriansyah yang tak menganggap hasil kerja keras relawan pada Pilkada 2017 lalu. "Selama ini kami melihat seolah yang memenangkan dia adalah kroninya yang sekarang. Sedangkan relawan tidak dianggap. Seolah kami ini sampah yang tak perlu dilayani," sesalnya.

Aksi demo yang rencananya bakal digelar mulai 16 hingga 25 Maret itu dinilai patut dilakukan demi memperjuangkan nasib relawan dan rakyat Aceh yang menunggu realisasi 15 Program Aceh Hebat.

"Mungkin Plt merasa hebat bila kami lakukan tuntutan secara massal kepada beliau. Tapi akan kami lakukan. Kami sudah cukup berkorban dan bersabar. Plt tidak tahu bagaimana nasib relawan di daerah selama ini,"

"Jangankan merealisasi janji kepada rakyat, relawan, sekarang sendiri saja sudah susah, bangkrut, rumah tangga rusak, bahkan ada yang meninggal dunia demi memperjuangkan kemenangan. Tapi sama sekali tak ada harganya di mata Nova Iriansyah," ujar Maop dengan penuh rasa kecewa.

Bukan hanya relawan, Mukhtaruddin Maop juga mengajak semua masyarakat Aceh yang ingin bergabung untuk memperjuangkan nasib Aceh kedepan.

"Aceh hari ini sudah cukup kacau setelah Pak Irwandi ditangkap. Bahkan Presiden Jokowi pun marah melihat Aceh begini. Padahal, Pemerintah Pusat berusaha keras sejahterakan masyarakat Aceh dengan memberikan kita kucuran dana melimpah setiap tahun," jelas Maop.

"Yang kita dapatkan hari ini adalah juara termiskin di Sumatera. Ini sungguh sangat memalukan. Kami relawan malu dengan kondisi saat ini. Berharap bukti malah yang kami dapat hanya janji-janji. Sekali lagi, ini samgat memalukan," tutupnya.

Penulis: Hidayat. S
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas