IJN - Simeulue I Ir. Iskandar yang maju sebgai Calon Anggota Legislatif DPR Aceh dari Daerah Pemilihan 10 yang meliputi empat kabupaten yakni Simeulue, Aceh Jaya, Aceh Barat dan Nagan Raya.
Beberapa alasan yang diutarakan oleh Iskandar yakni diantaranya agar adanya wakil rakyat dari Simeulue yang bisa mewakili suara masyarakat Simeulue di Parlemen Aceh.
Hal itu disampaikan oleh Iskandar, politisi Partai Golkar saat ditemui di Posko Tim Relawan Pemenangan yang berada di Desa Suka Damai, Kecamatan Simeulue Timur, Kamis, 14 Maret 2019.
Ir. Iskandar, Politisi Golkar yang juga saat ini menjabat Ketua Harian DPD II Partai Golkar Simeulue menjabarkan bahwa Dapil 10 yang dibagi ke dalam empat kabupaten mendapat jatah kursi sebanyak sembilan kursi yang akan mengisi Parlemen Aceh.
Lebih lanjut Iskandar menjelaskan bahwa pada Pileg sebelumnya, yakni pada tahun 2014 silam bahwa dari Kabupaten Simeulue pada saat itu tak satupun wakilnya yang duduk di Parlemen Aceh.
Akibatnya, terjadi disparitas dalam distribusi APBA Pemerintah Aceh 2014-2019 untuk Kabupaten Simeulue, hal itu dapat kita rasakan saat ini begitu lambannya pembangunan serta perhatian Pemerintah Aceh terhadap Simeulue.
Sementara Kabupaten Simeulue secara letak geografis sebagai daerah kepulauan yang berjarak 120 mil dari Kabupaten Aceh Barat dan 80 mil dari Kabupaten Aceh Selatan.
Dari jarak yang begitu jauh, Simeulue membutuhkan penangan khusus untuk mendorong dan memacu percepatan pembagunan khususnya bidang infrastruktur jalan dan jembatan, irigasi dan embung.
Transportasi jalur laut dan udara ditambahkan peningkatan sumber Ekonomi dan memacu pendapatan petani baik khususnya bidang perkebunan, pertanian, perikanan dan kelautan serta upaya peluang menciptakan lapangan pekerjaan memperkecil jumlah pengangguran di Kabupaten Simeulue.
Oleh sebab itu, Simeulue sangat membutuhkan dana dan pembiayaan yang cukup besar.
"Kalau hanya mengandalkan pembiayaan yang bersumber dari dana DAK Kabupaten Simeulue tentu tidak cukup,"tegas Bang Iskandar, sapaan akrab Ir. Iskandar.
“Kenapa itu terjadi? karena masyarakat Simeulue tidak memiliki wakilnya di DPR Aceh Periode 2014 -2019, sehingga alokasi APBA lebih besar mengalir ke daerah tiga kabupaten tersebut” jelasnya.
Berbeda ketika hasil Pemilu 2009 - 2014 ada dua Anggota DPR Aceh mewakili Simeulue pada periode tersebut banyak dana yang mengalir ke Simeulue.
Agar ada keseimbangan pembangunan serta alokasi APBA demi percepatan pembangunan di Kabupaten Simeulue, hal inilah yang menguatkan meyakinkan Ir. Iskandar mencalonkan diri sebagai anggota DPR Aceh 2019 - 2024.
“Itulah satu alasan saya maju. Bila saya terpilih, Insha Allah saya akan berjuang agar APBA Pemerintah Aceh untuk membiaya pembangunan lebih besar mengalir ke Kabupaten Simeulue dari Sebelumnya," jelas Ir. Iskandar.
Menurut Iskandar berdasarkan pengalaman selama empat tahun yang lalu sangat terasa dengan dampaknya, ekonomi Simeulue berjalan sangat lamban.
“Untuk membangun berbagai infrstruktur APBK saja tidak cukup, kita butuh bantuan lebih besar dari APBA, karena itu harus ada orang sebagai wakil Simeulue di DPRA untuk memperjuangkannya,” ungkap Ir. Iskandar.
Layanan Ambulans udara yang saat ini sudah ditiadakan merupakan suatu langkah mundur dalam peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat Simeulue, hal ini dirasa sangat perlu untuk kembali diaktifkan layanan ambulans udara tersebut.
Di bidang pendidikan, beasiswa bagi mahasiswa Simeulue yang berprestasi juga menjadi perhatian untuk diperjuangkan melalui Parlemen agar Pemerintah Aceh bisa memberikan dana beasiswa tersebut kepada mahasiswa Simeulue.
Peningkatan fasilitas bagi mahasiswa dan mahasiswi seperti asmara agar putra puteri dari Simeulue yang hendak belajar tidak memikirkan tempat tinggal. (*).