IndoJayaNews – Eka Santosa, Ketua DPW Partai Berkarya Jabar dalam sambutan pembukaan program Sinkronisasi & Strategi Pemenangan Daerah Pemilihan Kabupaten Cianjur, pada hari Rabu, 14 November 2018 di Hotel Ayola, Cipanas Puncak Kabupaten Cianjur, kembali mengingatkan esensi hasil Rapimnas Partai Berkarya pada bulan Maret 2018 di Kota Solo Jawa Tengah.
“Tegas, sesuai amanat Ketua Umum Partai (Tommy Soeharto), berusahalah sekeras mungkin membina dengan sepenuh hati internal maupun eksternal, memenangkan Pilpres & Pileg 2019. Lolos dari ambang batas parlemen 4%. Menangkan sedikitnya 80 kursi DPR RI. Rebut, minimal satu kursi dari setiap dapil di semua tingkatan ,” ujarnya Rabu malam (13/11/2018).
Masih dalam sambutannya yang dicermati serius para peserta, ”Secara harfiah, Partai Berkarya kehadirannya relatif baru. Namun, dalam koalisi menghadapi Pilpres 2019. Alhamdilillah, saya ditempatkan sebagai Ketua Pengarah. Maknanya, tanggung jawab dan tantangannya cukup berat. Hikmahnya, sebagai pendatang baru, kita diperhitungkan di kancah politik regional maupun nasional,” papar Eka, mantan Ketua DPRD Jabar (2000 – 2004), dan Komisi II & III DPR RI (2004 – 2009).
Sebelumnya di Sukajadi Kota Bandung, telah menyerahkan strategi pemenangan pada Koalisi Indonesia Makmur (Gerindra, PAN, PKS, dan Demokrat), yang menempatkan Partai Berkarya sebagai salah satu pendukungnya.
Masih disela-sela sambutan ini, Eka mengemukakan sebuah metafora tentang calon presiden Prabowo. Menurutnya, Prabowo menjadi besar karena bergabung dengan keluarga Soeharto:
”Nah, sekarang kalau pun mau menjadi besar, bergabunglah kembali dengan keluarga Soeharto,” terangnya dengan nuansa penuh makna.
Eka sempat mensitir kekecewaan mendalam, sekaligus berang terkait isu yang menurutnya bisa dipertanggung-jawabkan. Dalam kapsitasnya, disinyalir ada birokrat yang berkolaborasi dengan penyelenggara pemilu di Kabupaten Cianjur. Patut diduga menurutnya, akan mengatur perolehan kursi hasil pemilu 2019, dan hanya pimpinan Partai Berkarya yang tidak memenuhi undangan tersebut.
“Hormat saya untuk Ketua DPD Partai Berkarya Kabupaten Cianjur, Saudara Irvan (Irvan Helmi Khadafi, S.Hut), berani menolak kesepakatan busuk itu. Kita harus bermain secara benar, lugas, namun etis, piawai atau lihay. Jangan sakiti rakyat, apalagi oleh ragam rekayasa sesat. Luruslah, didik rakyat berpolitik secara benar. Sekaligus, selamatkan marwah partai.”
Sambutan ketiga di forum ini seusai Eka, datang dari Iyet Rachmawati, SH, Bendahara Kodapil II (Provinsi Banten, DKI, dan Jabar) yang juga Wakil Bendahara Umum DPP Partai Berkarya. Ia mengapresiasi kehadiran puluhan caleg mulai tingkatan DPR RI, DPRD Provinsi Jabar, Hingga DPRD Kabupaten Cianjur di pertemuan ini.
“Disini kita rembukkan apa yang menjadi tantangan dan hambatan bagi strategi pemenangan menghadapi Pileg & Pilpres 2019. Kita cari solusinya, kehadiran Ketua DPW Partai Berkarya Jabar dengan segala masukannya, kita pakai sebagai pegangan bersama.”
Terkait demi memperlancar mesin politik, diperlukan cost poltics, Iyet dengan tegas menyatakan:”Sabar sedikit ya? Tunggu tanggal main Ketua Umum Partai Berkarya. Yakin, sedang menimbang-nimbang serius soal ini. Kini, semua semua dalam evaluasinya. Bagaimana akan diberikan, bila perencanaan dan kiprah kita selama ini belum terukur dengan benar? Berusahalah ke arah sana, Insya Alloh akan ada waktunya.”
Sementara itu pada sambutan pertama di forum ini, Ketua DPD Partai Berkarya Kabupaten Cianjur, menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini.
Pada pihak lain Mohamad Gun Gun Gunanjar dan Deni Tudi Rahayu yang kerap disapa Ozenk, keduanya pengurus DPW Partai Berkarya Jabar yang hadir di forum ini, menurutnya melihat spirit dan nuansa baru dari kader partai ini di Kabupaten Cianjur.
“Terpenting ada chemistri di antara para caleg dan kader serta unsur pemenangan di sini. Kami melihatnya jelas hari ini di Kabupaten Cianjur.” (Harri Safiari)