IJN - Aceh Timur | Pasca Pleno Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Timur muncul berbagai polemik di partai Demokrat, kericuhan terjadi berawal ketika Dewan Perwakilan Daerah (DPD) partai Demokrat mengirimkan delegasi empat orang saksi untuk pleno Kabupaten Aceh Timur.
Sedangkan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) partai Demokrat mengirimkan tiga orang delegasinya sebagai saksi di tempat yang sama.
Bahkan, tak sampai disitu, aksi mencurigai kadernya sendiripun dilakukan dengan melaporkan 6 (Enam) Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di basis Muhammat Yunus (Banta), hal ini menuai berbagai kecaman.
“Jika kami tim Muhammat Yunus (Banta) dinilai melakukan kesalahan alangkah baiknya jika DPD partai Demokrat Aceh memanggil kami untuk berdiskusi, dan jika dianggap ada dugaan penggelambungan suara, kami juga siap untuk memaparkan data C1 seluruh kecamatan di Aceh Timur yang kami miliki, bukan cuma di basis kami saja,” kata Yunan Nasution saat diwawancarai wartawan Indojayanews.com lewat pesan WhatsApp. Selasa 7 Mei 2019 malam.
Yunan menambahkan, Kami adalah kader yang sudah berjuang membesarkan partai Demokrat Aceh, sehingga DPD partai Demokrat Aceh Timur mampu meraih satu kursi di DPRA, dan tiga kursi di DPRK namun apa yang kami terima hari ini bukanlah cerminan yang baik.
“Jangan sampai ada yang terkesan tidak bisa menerima kekalahan, karna hal ini bisa berdampak buruk bagi partai dan semua kader,” ungkap Yunan.
Yunan nasution salah satu kader DPC partai Demokrat Aceh Timur menyangkan kejadian tersebut. “Kami berharap kejadian seperti ini menjadi tamparan keras buat semua kader Demokrat, agar kedepan semua pihak dapat bersinergi seayun langkah bersanding bahu dalam membesarkan partai Demokrat,” harap Yunan.
Penulis : Mhd Fahmi
Editor : Rudi H