04 Mei 2019 | Dilihat: 1266 Kali

Ketua DPW FPI Bogor: People Power Terjadi Karena Ketidakadilan dan Kejujuran di Negeri Ini

noeh21
Ketua DPW FPI Kota Bogor Raya, Ustad Asep Abdul Qodir
      
IJN – Bogor | Pemilu serentak 2019 sudah usai, namun tinggal menunggu hasil perhitungan pemilihan persiden dan wakil presiden yang akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tanggal 22 Mei 2019 mendatang. Namun Ketua DPW FPI Kota Bogor Raya, Ustad Asep Abdul Qodir menyampaikan People Power akan muncul apabila ketidak adilan dan kejujuran dari penyelenggara pemilu 2019 yang menjadi wasit.

“Kami Masyarakat Ormas Islam Kota Bogor dari berbagai elemen menuntut untuk kejujuran dan Keadilan mengenai Pemilu 2019 yang jujur dan adil dan bermartabak sehingga tercipta kerukunan antar umat beragama di Kota Bogor,” kata Ustad Asep Abdul Qodir.
 
Aksi Demo damai yang dilaksanakan di kantor KPUD Kota Bogor Jumat 3 Mei 2019 , menuntun keadilan karena sesuai dengan ajaran Al-quran dan Rasululah SWT dan diperintahkan oleh Allah SWT untuk menuntut keadilan dalam pelaksanaan pemilu 2019 sesuai dengan UUD 1945 pasal 22 E tentang pemilu yang adil dan bermartabat serta transparansi dalam pemilu.

Sesuai dengan hasil Itjimak Ulama 3 (tiga)  untuk pemilu yang jujur adil baik dari petugas KPU, Bawaslu, serta wasit dilarang untuk bermain kompetesi (Polri), sebab Keadilan harus dituntut dalam Al-quran dan menjadi keberkahan dari Allah SWT.

“Pihak penyelenggara harus jujur dan wasit jangan bermain dan ikut dalam pertandingan kompetisi tersebut (Polri) dan kami siap damai apabila ada jujur dan adil, namun apabila tidak ada keadilan kami siap untuk mencari keadilan di jalan,” tegas Ustad Asep Abdul Qodir.

Ustad Asep menegaskan, benih-benih embrio People power akan muncul apabila rakyat sudah jenuh dan tidak percaya dengan ketidakadilan dari rezim sekarang, sebab apabila ada yang mencurangi dan terbukti melibatkan paslon 01, maka pihaknya menuntut paslon 01 untuk "diskualifikasi" dan apabila terbukti sudah terjadi kami menuntut keadilan Negeri ini.

Ia mencotohkan tingkat kejenuhan dan people power pernah terjadi dijaman Orde lama (Soekarno), Orde Baru (Soeharto) dan jaman Gusdur sehingga mereka bisa jatuh oleh People Power dan Rakyat, maka dari itu pihaknya ingin KPU, Bawaslu, dan Polri harus adil dan jujur dalam pemilu 2019 ini.

“Kami tunggu tanggal 22 Mei 2019 dan Fatwa Imam besar Kita Habib Riziq shihab dan menunggu komando ulama untuk bergabung dan mengikuti komando tersebut dari seluruh Indonesia dan dari berbagai ormas islam tersebut. Kita tetap harus menjaga kondusifitas kota Bogor aman damai, tutup Ustad Asep Abdul Qodir kepada media ini, Sabtu 4 Mei 2019.

Penulis : Ruddy Setiawan
Editor : Rudi H