24 Jun 2018 | Dilihat: 1064 Kali

Mahasiswa Sada Jakarta Rilis Survei Elektabilitas Paslon Walikota Subulussalam

noeh21
      
IJN | Subulussalam - Himpunan Mahasiswa Sada Jakarta yang berasal dari Kota Subulussalam melakukan survey elektabilitas pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Subulussalam periode 2019–2024. Survey dilakukan selama 10 hari terhitung sejak  tanggal 10 Juni sampai dengan 20 Juni 2018. 


Survey elektabilitas tersebut diikuti oleh 327 responden yang tersebar di lima Kecamatan yang ada di Kota Subulussalam. Tim mengajukan pertanyaan kepada responden, dengan pertanyaan jika Pemilihan Walikota dilakukan saat ini siapa yang dipilih.


Survey elektabiltis ini diikuti oleh 79.4 persen laki-laki dan 20.6 persen Perempuan. Kemudian diikuti oleh 68 persen pemilih pemula dan 36 persen bukan pemilih pemula. Kemudian survey ini di ikuti oleh responden di lima kecamatan. Rinciannya, responden dari Kecamatan Simpang Kiri berjumlah 59,9 persen kemudian responden dari kecamatan Penanggalan  20.8 persen, kemudian responden dari kecamatan Sultan Daulat berjumlah 10.1 persen, kemudian Kecamatan Rundeng 6.7 persen dan terakhir responden dari kecamatan Longkib berjumlah 2.4 persen.


Survey ini menunjukkan elektabilitas pasangan nomor urut 5, H. Affan Alfian Bintang - Salmaza yang tertinggi dengan perolehan  41,6 persen. Kemudian diurutan kedua disusul Paslon nomor urut 3, H. Asmauddin - Hj. Asmidar dengan perolehan 29,7 persen. Sedangkan diposisi ketiga disusul oleh paslon nomor urut 2, Hj. Sartina NA - Dedi Anwar Bancin dengan perolehan 19 persen responden. Kemudian Paslon H. Anasri - Ust Sabaruddin nomor urut 4 mendapat posisi keempat dengan perolehan 8 persen. Sedangkan perolehan paling buncit didapat oleh Paslon Jalaluddin - Wagiman dengan perolehan 1,7 persen.


Ketua Himpunan Mahasiswa Sada Jakarta, M. Haekal Saniarjuna melalui siaran persnya yang diterima IJN, Minggu 24 Juni 2018 mengatakan, survey elektabilitas yang dilakukan timnya sebagai wujud partisipasi untuk memeriahkan dan menyukseskan pesta demokrasi Kota Subulussalam tahun 2018. Harapannya hasil survey ini dapat dijadikan masyarakat sebagai referensi dalam menentukan pilihan pada tanggal 27 Juni nanti. 


Haekal yang kini kuliah di Universitas Indonesia Jakarta, jurusan ilmu politik ini juga mengatakan bahwa apa yang disampaikan ke publik ini hanyalah survey, yang dilakukan sebelum hari H pemilihan. Menurut Haekal, segala kemungkinan masih dapat terjadi pada hari H pemilihan " Kami menjamin bahwa survey ini independent, netral dan bebas dari kepentingan paslon manapun " kata Haekal. (Alim)
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas