18 Nov 2018 | Dilihat: 898 Kali

Mantan Menkopolhukam Jokowi Membelot, Edhy Dukung Prabowo-Sandi

noeh21
Mantan Menkopolhukam Tedjo Edh Purdijatno bersama Rudi Hariyanto ketua Perkumpulan Wartawan Online Independen Nusantara Aceh (PWOIN Aceh)
      
IJN - Jakarta | Tedjo Edhy Purdijatno Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) masa Jokowi pada 27 Oktober 2014 beralih dukungan ke calon Presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang akan menjadi pesta pemilihan presiden RI tahun 2019.

Cerita singkat Tedjo Edhy Purdijatno usai pensiun dari Angkatan Laut, memutuskan masuk dunia politik. Pertama  terjun dalam dunia politik ke Partai Nasional Demokrat (Partai NasDem) yang pimpinan Surya Paloh. Pada masa pemilihan presiden 2014, NasDem menjadi salah satu partai pendukung calon presiden dan calon wakil presiden Jokowi-Jusuf Kalla. Bahkan NasDem, bersama PDIP, menjadi partai pertama yang secara terbuka mendukung Jokowi-JK.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut kala itu menjadi barisan pendukung Jokowi JK bersama partai NasDem, Edhy berjibaku memenangkan Jokowi, dengan usaha keras yang tak sia-sia memetik hasil bahkan membuat sejarah Jokowi-Jusuf Kalla menang di Pilpres 2014 lalu yang menyingkirkan rivalnya pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Tentu, Edhy Purdijatno atas dukungnya kepada Jokowi ditarik masuk kabinet pemerintahan Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, posisi yang diberikan sangat prestisius. Laksamana Edhy jadi Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) seperti dikutip Merdeka.com, pensiunan Laksamana kelahiran Magelang, 20 September 1952 diangkat Jokowi jadi Menkopolhukam pada 27 Oktober 2014.

Namun jabatan Menkopolhukam Edhy tidak lama, seperti yang dilansir dari halaman Tempo.co (12/8/2015), pada 12 Agustus 2015, Edhy diberhentikan dari jabatannya sebagai Menkopolhukam di reshuffle. Posisinya digantikan oleh Luhut Binsar Panjaitan yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Edhy menjabat Menkopolhukam hanya beberapa bulan saja sejak dilantik Oktober 2014. Sejak itu namanya nyaris tak muncul lagi ke hadapan publik.

Perlu diketahui mantan Laksamana TNI-AL saat masih aktif di angkatan laut, sederet posisi strategis pernah dipegangnya. Edhy pernah menjadi Kepala Staf Koarmatim, Wakil Komandan Seskoal, Panglima Koarmabar, Asisten Perencanaan Kasal, Dirjen Perencanaan Pertahanan Dephan, Komandan Sesko TNI dan Kepala Staf Umum TNI. Dan Tedjo Edhy Purdijatno dilantik jadi Kepala Staf TNI Angkatan Laut menggantikan Laksamana TNI Sumardjono pada 1 Juli 2008 oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Tahun berganti bulan pun ikut berganti hingga sampai pada tahun 2018, Laksamana Tedjo Edhy Purdijatno kembali muncul ke depan publik. Kemunculannya mengejutkan karena telah berganti baju mengenakan Partai Berkarya. Partai baru besutan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, putra bungsu Presiden RI kedua, Soeharto.

Dan di Partai Berkarya, Edhy menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya. Menariknya, Partai Berkarya bukan partai yang ada di barisan pendukung Jokowi menghadapi Pilpres 2019. Tapi resmi menyokong pasangan Prabowo-Sandiaga Uno, rival Jokowi di Pilpres 2019. Artinya, Edhy resmi 'membelot' dari Jokowi mantan bosnya di kabinet dulu. Bahkan menurut Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso, Laksmana Edhy adalah tokoh dibalik dukungan 300 purnawirawan TNI yang mendukung Prabowo. (RH)
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas