IJN | Jakarta - Gubernur NTB TGH Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mendukung kepemimpinan Presiden Joko Widodo berlanjut hingga periode kedua. Anggota Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Bachtiar Nasir menilai keputusan TGB sebagai ijtihad politik.
"Ya, itu ijtihad (usaha yang sungguh-sungguh) politik dialah," kata Bachtiar di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (5/7/2018).
Sementara itu, terkait Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang mempertimbangkan menghapus nama TGB dari daftar calon presiden hasil rakornas, Bachtiar hanya menjawab singkat. Dia mengatakan tidak terlibat dalam menentukan TGB di dalam forum PA 212.
"Saya kan nggak menentukan di situ," ujarnya.
Sebelumnya, alasan TGB mendukung Jokowi dua periode adalah memberi kesempatan menyelesaikan tugas kepresidenannya. TGB menyoroti percepatan pembangunan di NTB, khususnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Dia khawatir pembangunan itu mandek ketika ada pergantian kepemimpinan.
"Jadi keputusan apa pun itu harus mempertimbangkan kemaslahatan bangsa, umat, dan akal sehat. Keseluruhan dari tiga hal ini, menurut saya, pantas dan fair kalau kita beri kesempatan kepada Bapak Presiden Jokowi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang selama 4 tahun ini beliau mulai," kata TGB saat berkunjung ke redaksi Transmedia, Rabu (4/7).
"Saya tidak bisa membayangkan kalau KEK Mandalika, yang sekarang sedang berlari, lalu terjadi pergantian kepemimpinan di tingkat nasional, bisa saja mandek atau stuck dan itu cost-nya besar sekali. Tidak hanya costinfrastruktur yang sudah terbangun, tapi juga sosial," papar kader Partai Demokrat ini.
Sumber : Detiknews