25 Okt 2019 | Dilihat: 787 Kali

Lanal Simeulue Resmi Tutup Layanan Kesehatan

noeh21
Gambar: Tim Kesehatan Dari Lanal Simeulue saat memberikan layanan kesehatan pada korban kebakaran.
      
IJN - Sinabang I Musibah kebakaran yang terjadi di Simpang Lima, Desa Sinabang, Kecamatan Simelue Timur,12 Oktober 2019 lalu, banyak menyimpan duka bagi para korban. Walaupun tidak terdapat korban jiwa, namun banyak harta benda yang tidak ternilai ikut hangus dilahap si jago merah. Kebakaran tersebut menghanguskan puluhan ruko diatas lahan seluas 3.222 M², dengan total kerugian diperkirakan mencapai puluhan milyar rupiah. 

Melihat kondisi yang memprinhatinkan tersebut, Komandan Lanal Simeulue, Letkol Marinir. Wempi, M.Tr, Hanla, MM, memerintahkan Kepala Balai Pengobatan (BP) Lanal Simeulue membentuk Tim Kesehatan Mako Lanal Simeulue yang dipimpin oleh Letda Laut (K) dr. H.R.P Pardede beserta beberapa orang personel, untuk membantu memberikan layanan kesehatan kepada para pengungsi yang terdampak musibah semaksimal mungkin secara gratis. 

Tidak hanya Lanal Simeulue, Tim kesehatan dari Puskesmas Simeulue Timur juga ikut terjun langsung ke lokasi untuk membantu kegiatan kemanusian tersebut.

Rasa senang, bangga dan penuh keikhlasan atas apa yang sudah  diperintahkan oleh Danlanal Simeulue dapat terlaksana dengan lancar.

"Selama 14 hari berada disini setidaknya sudah dapat membantu meringankan sedikit beban mental dan trauma yang dihadapi para korban, hal ini juga merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kami,"tutur dr. H.R.P Pardede di sela-sela kegiatan hari terakhir pada Posko Tanggap Darurat Bencana Kebakaran tersebut, Jumat,25 Oktober 2019.

Kegiatan olahraga bersama juga dilaksanakan dengan para korban kebakaran untuk menjaga kesehatan dan kebugaran sekaligus sebagai penutup kegiatan sosial oleh Tim kesahatan Lanal Simeulue, yang mana sudah bekerja maksimal selama 14 hari tanpa pamrih untuk meringankan beban para korban.

Seperti diketahui, pada tanggal 25 Oktober 2019, masa tanggap darurat bencana kebakaran di Simpang lima berakhir setelah sebelumya pemerintah setempat menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari lamanya.
 
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas