08 Okt 2024 | Dilihat: 363 Kali

Destinasi Pidie Jaya: Masjid At-Taqarrub Saksi Kelam Gempa 2016

noeh21
Tampak dari jauh Masjid At Taqarrub di Pidie Jaya. | (Foto Ist)
      
IJN - Pidie Jaya | Ini salah satu cerita kelam Kabupaten Pidie Jaya (Pijay) Provinsi Aceh pada 2016. Ya, sekira 8 tahun lalu gempa mengguncang berkekuatan 6,5 skala richter (SR). Banyak gedung dan masjid runtuh. Tak cuma itu, data diperoleh ada sekira 104 orang meninggal dunia dan 857 orang mengalami luka-luka.  

Mirisnya lagi, masjid yang merupakan kebanggan warga Pidie Jaya itu pun sempat roboh. Masjid yang dimaksud adalah At Taqarrub. Namun kini Masjid At Taqarrub telah berbenah. Menariknya, bahwa hikmah dari gempa tersebut, Masjid At Taqarrub direnovasi beserta fasilitas taman pendidikan untuk para muslim. 

Warga Pidie Jaya juga menyebut itu sebagai Islamic Center, karena nuansa Islami yang begitu terasa di hati. Awal pembangunan masjid ini sebenarnya pada tahun 1982. Adalah mantan Camat Trienggadeng, Sulaiman Abdullah bersama tokoh lainnya yang ada di sana menjadi donator pembangunan. 

Empat tahun berselang, pada tahun 1986, masjid tersebut selesai dibangun dan diresmikan pada tahun itu juga. Peresmiannya ditandai dengan pelaksanaan salat Jumat pertama. Yang bertindak sebagai imam dan khatib Tgk H Ismail Arsyad.

Masa itu nama masjid ini adalah Masjid Pheb yang berada di Jalan Medan-Banda Aceh, Gampong Keude, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya Provinsi Aceh. Disebut Masjid Pheb karena saat itu ketika dibangun memiliki atap yang rendah. Namun usai kejadian gempa semua berubah, dan pemugaran habis-habisan. 

Bahkan dana pemugaran Masjid At Taqarrub juga langsung dibantu oleh negara. Pasca gempa, setelah dibangun kembali dengan dana Rp 30,93 miliar, bentuk Masjid At Taqarrub berubah total dari bentuk dasarnya.

"Masjid ini patut disinggahi para pengunjung dan pelancong ke Kabupaten Pidie Jaya, bang. Karena masjid ini merupakan salah satu saksi kelam bencana alam Pidie Jaya pada 2016 lalu. Sekarang kondisi masjid ini membuat pengunjung makin hikmat dalam menjalankan ibadahnya," tutur Bahrum yang seharinya sebagai pedagang di sana, Senin 7 Oktober 2024. 


Tampak Luar Masjid At Taqarrub di Pidie Jaya

Dulu, lanjut Bahrum, masjid ini hanya memiliki satu lantai tanpa jendela kaca dan beratap rendah. Namun kini, masjid ini memiliki dua lantai. Lantainya berbahan granit dan berjendela kaca. Setiap jendela di lantai dua masjid dipasangi lampu LED. Kubahnya pun berukuran besar dan berwarna biru cerah.

Masjid At Taqarrub berdiri diatas tanah seluas 5.796 m2 dengan luas bangunan 4.730 m2. Fasilitas ruang wudhu pria dan wanita, perpustakaan, kantor sekretariat, ruang imam, ruang bilal, dan ruang rapat, bersih dan membuat betah para jamaah dan pengunjung. Di samping itu, di masjid ini juga terdapat bangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) At Taqarrub.

Sandi, yang juga pengunjung berkomentar bahwa keberadaan Masjid At Taqarrub di Pidie Jaya bisa dimasukkan dalam wisata religi. "Kenapa saya bilang begitu termasuk wisata religi di Pidie Jaya, karena awal pembangunan hingga sekarang masjid jadi megah punya sejarah tersendiri," sebut Sandi. 


Tampak dari sisi kanan Masjid At Taqarrub di Pidie Jaya

Sandi pun mengimbau warga yang melintas ke Provinsi Aceh harus menyempatkan diri untuk shalat di Masjid At Taqarrub. "Tempatnya luas, yang mau belajar juga bisa, dan telah jadi pusat Islamic Centre di Pidie Jaya. Jadi saya rasa semuanya ada di masjid ini," pungkasnya. 

Tidak hanya dijadikan sebagai tempat ibadah, Islamic Center Pidie Jaya itu juga dipilih oleh pengantin baru sebagai lokasi ijab kabul. Selain itu, hampir tiap hari juga dijadikan lokasi pra-wedding. (***)