29 Mei 2018 | Dilihat: 817 Kali

Danbrigif 25/Siwah Gelar Buka Puasa Bersama

noeh21
      
IJN | Lhoksukon - Bulan suci Ramadhan 1439H tahun ini Komandan Brigade Infanteri 25/Siwah Kolonel Inf Asep Sukarna beserta keluarga besar Brigif 25/Siwah mengadakan Acara Buka Puasa Bersama bertempat di Mesjid Mako Brigif 25/Siwah, Blang Aman, 29/05/2018.

Buka Puasa bersama dalam rangka menjalin silaturahmi dan memperkokoh kedekatan antara Pimpinan dan anggota juga menghadirkan penceramah Ustadz H. Ahmad Mustafidz.

Komandan Brigade Infanteri 25/Siwah Kolonel Inf Asep Sukarna dalam sambutan pengantarnya menyampaikan bahwa kegiatan buka puasa bersama ini kurang lebih memberikan gambaran kepada kita semua bahwa kehadiran bulan suci Ramadhan di tengah-tengah kita selalu menghadirkan berbagai keistimewaan dan keindahan. Salah satunya adalah semangat kita untuk bersilahturahmi dengan keluarga, karabat maupun rekan kerja.

“Acara buka bersama ini selain merupakan ajang silahturahmi untuk mengakrabkan tali persaudaraan dan memperkokoh Ukhuwah Islamiah, harapan lainnya adalah dengan diadakannya buka bersama ini, dapat meningkatkan koordinasi dan komunikasi para anggota, yang pada gilirannya mampu mempererat tali kasih antara sesama, sehingga terjalin hubungan yang harmonis seluruh Keluarga Besar Brigif 25/Siwah, yang pada akhirnya akan berdampak pula pada meningkatnya kinerja satuan yang kita banggakan ini,” pungkasnya.

Setelah itu acara dilanjutkan dengan tauziah yang disampaikan oleh Ustadz H. Ahmad Mustafidz, M.Hum yang menyampaikan materi tentang Makna dari umur barokah dalam kehidupan. Dalam hal ini ada 2 istilah yang berkaitan yaitu ajal dan umur. Ajal adalah kesempatan hidup dan umur adalah kemanfaatan usia bagi kehidupan yang luar biasa. Rosululloh SAW yang wafat pada usia 63 tahun merupakan contoh dari umur yang barokah dan hingga sekarang menjadi panutan bagi seluruh umat Islam.

Lebih lanjut Ustadz Ahmad menyampaikan jika Ramadhan harus mampu membimbing kita agar umur membawa berkah dan perubahan ke arah yang lebih baik. “Dengan rasa syukur yang tinggi dan menghilangkan sifat dendam, iri dengki akan membawa kebahagiaan. Selain itu kita juga harus serta tampil menjadi teladan yang baik dan membawa kebaikan pada masyarakat, pungkasnya.