24 Mei 2018 | Dilihat: 1983 Kali

Diduga 8 KJA Offshore Rusak Dihantam Arus di Sabang

noeh21
KJA Offshore di Sabang, foto ist
      

IJN  | Dalam rencana pembangunan budidaya ikan dengan metode Keramba Jaring Apung (KJA) lepas pantai (KJA Offshore), atau yang dikenal dengan budidaya perikanan lepas pantai (offshore aquaculture). Yang dipasang di Pantai Keuneukai Sabang diduga rusak dihantam arus.

Informasi yang dihimpun Media ini dari Panglima Laut Pantai Keuneukai, Junadi di Pulau Sabang 21 Mei 2018, Ia membenarkan bahwa 8 KJA Offshore rusak dihantam arus.

“Benar, terjadi sekira dua puluh hari yang lalu, tim dari KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) telah memindahkannya ke kota (Pelabuhan BPKS Kota Sabang),” kata Junaidi.

Junaidi menjelaskan, siang dipasang, namun esok pagi sekitar pukul 4.00 WIB Subuh kedelapan KJA buatan Norwegia terbawa arus, dan sempat tenggelam. Kedelapan KJA itu rusak total. Pipanya banyak yang bengkok. Tim KKP meminta KJA dipindahkan ke kota Sabang, dalam pemindahan upahnya sebesar 5 juta rupiah per KJA,” terang Junaidi melalui ponsel.

Masih menurut Junaidi, KJA ini belum sempat diisi ikan kakap putih seperti direncanakan yang akan diresmikan Presiden Jokowi, dan Menteri KKP Susi Pudjiastuti.

“Namun, sempat dua orang bule (asal Norwegia) mengetahui KJA tersebut rusak berat, sempat marah-marah sambil ngomong no good-no good beberapa kali. Dan akhirnya, dibawa ke Kota Sabang,”tutur Junaidi.

Hasil telusur media ini delapan KJA Offshore yang terletak 1 mil dari pantai Keuneukai, merupakan bagian dari percontohan budidaya ikan Barramundi di dua lokasi lainnya, Pantai Pangandaran Jawa Barat dan Pulau Karimunjawa Jateng dengan total Proyek KKP ini menelan dana sekitar Rp. 136 Miliar.

Perlu diketahui sejak tahun 2017, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah merintis pelaksanaan budidaya perikanan lepas pantai. Wujudnya, mengadakan kerjasama pengadaan Keramba Jaring Apung (KJA) offshore dengan negara Norwegia.

(Sumber : Atjehdaily)