26 Des 2022 | Dilihat: 434 Kali
Kebisuan Yang Berkisah, Mengenang 18 Tahun Tsunami
Pj Bupati Simeulue, Ahmadlyah, SH didampingi Danlanal Letkol laut P Hendra Dwinanto, dan para Komunitas Kabar Simeulue, Dandim Simeulue serta keluarga korban Gempa dan Tsunami. Foto Rudi
IJN - Simeulue | Dalam memperingati 18 tahun Gempa (Linon) Tsunami Aceh (Smong), komunitas Group Whats App Kabar Simeulue bersama Angkatan Laut dan Penjabat Bupati Simeulue Ahmadlyah, SH, yang didampingin Danlanal Simeulue Letkol laut (P) Hendra Dwinanto gelar upacara doa bersama dan tabur bunga, Senin 26 Desember 2022.
Pantauan media Indojayanews.com, acara tabur bunga berjalan khidmad, setelah melaksanakan upacara dan berdoa bersama para tamu undangan menaburkan bunga diatas Kapal Angkatan Laut (KAL) I - 1 - 69 Sinabang yang diiringi kapal Aceh Hebat 1 serta KMP Teluk Sinabang serta membunyikan terompet kapal masing-masing selama 5 menit.
Kegiatan tabur bunga langsung dilakukan Pj Bupati Simeulue Ahmadlyah terlebih dahulu, dan dikuiti para peserta tamu undangan dan keluarga korban dilakukan upacara untuk mengenang para korban bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada tahun 2004 silam.
Dalam sambutan Pj Bupati Simeulue menyampaikan, mengapresiasi dan berterimakasih kepada Lanal Simeulue dan komunitas Group Whats App Kabar Simeulue telah mengagas kegiatan tabur bunga dan doa bersama. Lebih lanjut Pj Bupati Simeulue mengatakan, momentum ini untuk mengenang bencana gempa bumi dan Tsunami (Smong) untuk selalu dalam ingatan mengenai peristiwa bencana alam yang pernah terjadi pada saat itu.
“Peristiwa Smong di Simeulue memberikan pengalaman terhadap masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu,”kata Ahmadlyah.
Pj Bupati Simeulue juga berharap di masa yang akan datang momentum peringatan Tsunami terus dapat dilaksanakan agar menjadi pengingat bagi masyarakat terkhususnya Simeulue.
Sementara itu Danlanal Simeulue, Letkol Laut (P) Hendra Dwinanto dalam sambutannya, memberikan dukungan kepada para korban dan keluarga yang tertimpa musibah pada saat itu. Pihaknya memberikan dukungan penuh terhadap peringatan 18 tahun Tsunami Aceh, adanya peringatan serupa sangat penting untuk selalu memberikan ingatan terhadap sesama. Melalui peringatan 18 tahun Tsunami Aceh menjadi pemupuk persatuan dan kesatuan di tengah-tengah masyarakat untuk terus menjaga kebersamaan.
Sementara Drs. H. Muhammad Riswan atau yang dikenal Moris menyampaikan dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara Tabur Bunga dalam mengenang 18 Tahun Tsunami/Smong, terutama kepada Danlanal Simeulue dan para Komunitas Kabar Simeulue yang telah melaksanakan kegiatan ini.
"Terima kasih grup kabar Simeulue, terima kasih Lanal Simeulue,terima kasih pemerintah Simeulue, hari ini merupakan hari yang tidak dapat kami lupakan,” kata Mohd Riswan.
Amatan awak media diakhir sambutannya Moris, ia membacakan puisi yang berjudul" kebisuan yang berkisah". Ini kutipan paragraf pertama puisi yang dibacakan oleh Moris yang membuat tamu undangan lainnya tersentuh.
Seketika aku terpana, Seakan tak percaya apa yang ada didepan mataku, Tubuh-tubuh legam itu menghampar kaku terbaring bisu,
Dalam Air, dalam kolam, dalam sungai, dalam rawa ada punggung yang terapung, ada kaki yang terjulur di bawah reruntuhan ada tubuh tersandar di pagar seorang bocah terbaring diatas meja.
Usai pelaksanaan upacara dan tabur bunga Pj Bupati Simeulue dan Danlanal Simeulue serta perwakilan Kodim 0115 menyerahkan bingkisan kepada para keluarga korban secara simbolis.
Upacara tabur bunga yang berlangsung di seputaran teluk Sinabang tampak hadir perwakilan Kodim 0115 SML, KNPI Simeulue, Pertamina, dan group komunitas kabar Simeulue serta para keluarga korban Gempa Tsunami/Smong. (Rudi)