IJN – Nagan Raya | Maraknya permainan Game Judi Online di Aceh pada generasi pemuda yang kini semakin meresahkan, membuat tokoh pecinta olahraga wilayah Barat Selatan (Barsela) Cabang Volli Ball angkat bicara.
Seperti diungkapkan Said Junaidi, ST kepada INDOJAYANEWS, Minggu 31 Januari 2021 melului WhastApp. "Kami pecinta olahraga Cabang Volli Ball berharap turnamen olahraga di Aceh bisa berjalan dan bila ada kegiatan turnamen di Desa-desa agar diperbolehkan, mengingat untuk menghindari pemuda dari maraknya game judi online dan peredaran narkoba,"ungkap Said Junaidi tokoh pencinta olahraga wilayah Barat Selatan.
Baca juga: Buka Raker KONI, Bupati Mawardi: Aceh Besar pernah peroleh 125 mendali emas
Said Junaidi menyarankan supaya atlid Aceh lebih maju dalam setiap even maupun turnamen. "Tidak boleh memakai pemain (atlid) dari luar Aceh, untuk menciptakan pemain yang unggul dan berkualitas, harus atlid asal Aceh dan bila undang pemain (atlid) luar Aceh mengingat pandemi covid-19,"sebutnya.
Menurut Said, Provinsi Aceh kedepannya akan mempersiapkan turnamen, namun bila tidak dibuat turnamen ditingkat Desa, maka dikhawatirkan akan menjadi nilai buruk bagi Aceh sendiri.
Baca juga: Anggota DPRA Ajak Elemen Masyarakat Tolak Pilkada tahun 2024 Berlaku di Aceh
"Maka dari itu kita berharap agar permasalahan ini bisa di respon oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Ketua DPRA dan Ketua KONI, masyarakat memohon agar dibuka kembali izin keramaian pada setiap turnamen Volli Ball khusus Desa-Desa di Kabupaten masing masing,"imbuhnya
Hal itu dijelaskan Said Junaidi, untuk menghindari serta menjauhi pemuda dari game Judi Online, dan Narkoba akibat tidak adanya kegiatan olahraga bagi kalangan anak anak dan pemuda.
"Jangan sampai generasi pemuda Aceh rusak, masyarakat mohon agar turnamen Volli Ball di Desa-Desa dibuka izin,"demikian tutup Said Junaidi, ST
Penulis : Hendria Irawan
