11 Okt 2018 | Dilihat: 2242 Kali

Ratusan Perangkat Desa Datangi Kantor DPRK Subulussalam, Masalahnya Tujuh Bulan Belum Gajian

noeh21
      
IJN | Subulussalam - Sekitar ratusan perangkat Desa dari tiga Desa di Kota Subulussalam mendatangi kantor DPRK setempat, Kamis 11 Oktober 2018.

Perangkat Desa tersebut adalah Desa Subulussalam, Subulussalam Utara dan Pasir Panjang ketiganya wilayah Kecamatan Simpang Kiri. Alasan mereka mendatangi kantor DPRK untuk menyampaikan keluhan sudah tujuh bulan mereka tak terima honor. Salah satu perangkat Desa Subulussalam Utara yang menjabat sebagai Kaur Pembangunan, Siyun Berutu mengatakan bahwa perangkat Desa di Subulussalam Utara sebanyak 40-an sudah tujuh bulan tidak mendapat gaji.

Menurut Siyun, alasan tidak bisa cairnya dana Desa tersebut karena anggota Badan Permusyawaratan Kampong belum dilantik oleh Walikota sehingga proses penarikan dana tersebut tidak bisa ditarik " BPK kami belum dilantik sehingga dana Desa tidak bisa diproses. Anehnya, sebagian Desa BPK nya sudah dilantik sementara kami belum. Akibatnya, ya dana Desa tidak bisa ditarik " kata Siyun saat berada di kantor DPRK.

Perangkat Kampong lainnya dari Kampung Subulussalam yang bernama Nayan Padang juga menceritakan keluhan mereka. Menurur Nayan, khusus Kampong Subulussalam jumlah perangkat Desa mencapai 50 orang mulai dari bulan Januari tahun 2018 hingga saat ini mereka sama sekali belum pernah mendapat honor akibat BPK mereka belum dilantik " ya, sama ceritanya dengan Subulussalam Utara, akibat BPK belum dilantik, berimbas ke dana Desa tak bisa ditarik. Sementara BPK lainnya sudah dilantik " kata Nayan.

Senada dengan penyampaian kaur Pemerintahan Desa Pasir Panjang, Salamuddin. Menurut Salamuddin mereka baru dua bulan terima honor terhitung Januari - Februari " tujuh bulan kami belum terima honor akibat anggota BPK belum dilantik. Jumlah perangkat Desa Kami mencapai 40 orang " kata Salamuddin.

Beberapa menit menunggu di teras kantor DPRK, akhirnya DPRK mempersilahkan perwakilan masing-masing Kampong masuk ke ruang Banleg untuk membahas keluhan mereka. (AB
)
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas