IJN - Bekasi | Kodim Kota Bekasi melakukan Sosialisasi Toleransi Keberagaman menuju Kota Bekasi yang Harmoni. Acara diadakan di SMAN 1 Kota Bekasi Jalan KH Agus Salim Nomor 181 Kelurahan Bekasi Jaya Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi, Rabu 27 Februari 2019. Acara tersebut dihadiri sekitar 170 orang peserta.
Dalam Sambutannya Dandim 0507/Bks (Letkol Arm Abdi Wirawan, SH. M. Tr (Han) mencoba berbagi pengalaman kepada peserta yang hadir tentang keberagaman. Ia menjelaskan bagaimana memahami toleransi yang berbagai suku, agama dan budaya.
"Toleransi itu dimana kita menghargai pendapat orang lain dan kebudayaan yang berbeda, kita sesama manusia saling menyayangi, saling menyapa walaupun lain suka bahwa bangsa harus ada hubungan interaksi yang baik," sebutnya.
"Negara kita negara yang diakui mempunyai 6 agama yang sudah diakui termasuk Konghucu, oleh sebab itu toleransi kita harus saling menghormati saling menghargai pada saat melaksanakan ibadah masing," tambahnya.
Dandim melanjutkan, tidak berat melaksanakan toleransi. "Kami bersinergi dengan 3 pilar untuk menciptakan kedamaian dan perdamaian di negara kita, maka dari itu demi menjaga keberagaman, maka kedamaian antara masyarakat harus dijaga, agama dan suku bukan halangan dalam persatuan, karena Indonesia itu satu," terangnya.
Disampaikan, bila warga perlu bantuan bisa langsung datang kepada aparat setempat. "Kami siap membantu semaksimal mungkin," tegasnya.
Sementara Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Dr. Indarto. SH. S. Sos. MH. Sik. MSi, menerangkan tentang subtansi cinta tanah air, mau baik buruk, menurutnya tetap harus dipertahankan demi negara. "Kalau kita sudah merah putih harus kita pertahankan," ujarnya.
"Saya hanya titip anak kita jangan sampai terpengaruh hoax dan seberapa bahayanya, negara akan porak poranda apabila hoaks tidak dihentikan. Contoh Indonesia negara kafir tetapi kita tidak percaya, tetapi apabila lambat laun dan terus secara masif akhrinya kita percaya," tambahnya.
Lanjut Kapolres, seberapa pun bohongnya sebuah berita, jika terus menerus disebarkan secara masif, mau tidak mau akan terpengaruh. Hoax disebut dapat membuat kegaduhan dan menimbulkan kebencian.
"Semua pihak harus bersatu padu untuk merajut kebhinnekaan, merawat rasa toleransi keberagaman yang selama ini telah terbangun dengan baik dan berperang melawan hoaks," kata Kapolres.
Ia turut menyinggung kasus bohong Ratna Sarumpaet dan kasus surat suara dicoblos yang ditemukan 7 (tujuh) kontainer. "Bagaimana mungkin surat suara tercoblos dicetak saja belum, itu tujuannya apa ingin mendeskripsikan pemerintah ingin menunjukkan bahwa Pemilu itu ada indikasi kecurangan," jelasnya.
"Seumpamanya ada sekelompok orang yang berbeda aspirasi politik, kemudian takut dibully, kalau anda merasa tidak enak dan nyaman anda bisa lapor kepada kami, kepada saya dan pada semuanya aparat ini," pungkasnya.
Bukan hanya itu, Walikota Bekasi DR. H. Rahmat Effendi juga berharap semua pihak bersinergi supaya Kota Bekasi aman. Guru guru juga ditugaskan oleh negara untuk mengabdi kepada negara berkarakter untuk membangun bangsa.
Apalagi sebutnya, Kota Bekasi sudah pernah peringkat 6 di Indonesia menjadi kota Toleran. "Kota Bekasi adalah kota harmoni, kota layak HAM, masih sepakat dengan ideologi kita Pancasila, NKRI harga mati yang tidak ada berani untuk merubahnya, oleh karena itu mari kita sama sama menjanganya dengan kesepakatan bersama karena kita anak bangsa tercermin dengan toleransinya di Kota Bekasi," ungkapnya.
"Saya bersama Kapolres dan Dandim bersama sama untuk merajut kebersamaan membangun persatuan dan kesatuan bangsa. Kota ini menjadi kota yang aman damai dengan berbagai macan suku, agama dan budaya. Kota Bekasi ini harus menjanjikan proses yang lebih baik kedepan," cetusnya lagi.
Penulis : Antoni Riansyah