09 Okt 2019 | Dilihat: 631 Kali

Traktor Hibah di Aceh Timur Raib, Lemkaspa: Penegak Hukum Harus Usut Tuntas

noeh21
Ketua LEMKASPA Aceh Timur, Sanusi Madli.
      
IJN - Aceh Timur | Masalah raibnya 9 unit traktor bantuan atau hibah milik Direktorat Jendral Prasarana Kementrian Pertanian RI tahun 2018, yang disalurkan untuk petani di Aceh Timur kembali menjadi perbincangan publik.

Desas-desus dugaan penggelapan yang diduga dilakukan oleh salah satu oknum staf ahli anggota DPR RI asal Aceh pun kembali menjadi bahan perbincangan. Kasus itu sempat mencuat pada Juli 2019 yang lalu, namun hingga saat ini belum ada titik terang.

Ketua Lembaga Kajian Strategis dan Kebijakan Publik Aceh (LEMKASPA) Kabupaten Aceh Timur, Sanusi Madli juga angkat bicara dan meminta penegak hukum mengusut tuntas masalah tersebut.

“Ini cerita lama yang mencuat kembali, karena tidak tuntas, maka publik mempertanyakan ulang, ada baiknya terbuka saja, baik anggota DPR, maupun Stafnya, supaya terang. Kasihan juga pak kadis pertanian Aceh Timur yang ikut di curigai publik, padahal belum tentu paham atau terlibat,” ujar Sanusi beberapa waktu lalu di Banda Aceh.

Menurut Sanusi, seharusnya kepolisian dan jaksa mengusut tuntas kasus dugaan penggelapan itu, supaya informasinya tidak simpang siur di kalangan masyarakat yang mengharapkan penjelasannya.

"Sehingga masyarakat tidak lagi curiga, ini juga penting dalam menjaga nama baik pihak pihak yang tidak terlibat, termasuk anggota DPR dan Kadis Pertanian. Kalau nantinya terbukti terlibat, maka harus dihukum,” imbuhnya.

Aktivis Front Anti Kejahatan Sosial Aceh (FAKSI) menjelaskan, traktor roda 4 yang merupakan bantuan hibah alat pertanian untuk Aceh Timur itu masing-masing senilai Rp 400 juta, yang dihibahkan pada 2018 silam.

“Kasihan betul petani kita, masyarakat kita, harapan ingin maju dengan adanya bantuan pemerintah tapi hilang entah kemana. Kapan petani kita bisa bangkit sejahtera kalau begini caranya, mudah mudahan dapat segera diusut tuntas, syukur-syukur kalau traktor itu bisa kembali ke petani, sehingga bisa digunakan,” harap Sanusi.

Penulis : Hidayat. S